PINUSI.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya bakal kembali menjadi oposisi lima tahun ke depan.
Pernyataan ini Hasto sampaikan, menyusul hasil hitung cepat alias quick count yang menyatakan keunggulan pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hasto mengatakan, PDIP memiliki sejarah panjang sebagai oposisi, mulai dari Pemilu 2004 hingga 2009.
"Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi."
"Bahkan tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri," ujarnya.
Selain itu, menurutnya partai politik oposisi penting dalam menjalankan check and balance pada roda pemerintahan.
Sehingga, PDIP akan berjuang, baik lewat fraksi partai di parlemen maupun di partai institusi.
"Karena apa pun yang terjadi dalam dinamika politik nasional, kami punya kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat," tuturnya.
Ia juga mengaku PDIP tidak akan diam dengan adanya dugaan kecurangan dalam proses pemilihan umum 2024.
Ia menilai pemilih luar negeri kesulitan mencoblos karena adanya gangguan teknis, sehingga dugaan kecurangan selama pemilihan terjadi dari hulu ke hilir.
"Kecurangan dari hulu ke hilir memang benar terjadi, hanya saja kita berhadapan dengan dua hal."
"Pertama, pihak yang ingin menjadikan demokrasi ini sebagai kedaulatan rakyat tanpa intervensi manapun."
"Kemudian, pihak yang karena ambisi kekuasaan, dan ini diawali dari rekayasa hukum di Mahkamah Konsitusi," paparnya. (*)