PINUSI.COM - Pengamat politik Catur Nugroho menyoroti isu gabungnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Partai Golkar, pasca-purnatugas pada Oktober 2024.
Menurutnya, langkah Jokowi memang sudah dekat dengan pintu masuk partai politik berlambang pohon beringin itu, hanya saja saat ini belum ada waktu yang pas untuk melompat ke sana.
Catur Nugroho mengatakan, ada banyak faktor yang membuat Jokowi tak betah di PDIP, salah satunya adalah hubungan personal dengan ketua umum PDIP Megawati Sukarnoputri.
Hubungan keduanya mulai berjarak pasca-Pilpres 2019, dan terus memburuk hingga mencapai puncaknya pada Pilpres 2024.
Jokowi dan PDIP memilih berbagi jalan politik, Jokowi memilih mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sedangkan PDIP memilih bersama Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Hubungan kurang harmonis ini sudah terlihat sejak Jokowi mulai dekat dengan Golkar pasca-Pemilu 2019," kata Catur Nugroho kepada wartawan, Rabu (6/3/2024).
Pemicu ketidakharmonisan antara kedua belah pihak, lanjut Catur, adalah pernyataan Megawati yang terkesan tak menaruh hormat kepada Jokowi sebagai Presiden.
Megawati dalam berbagai kesempatan seolah-olah mengerdilkan wibawa Jokowi sebagai kepala negara, dengan menyebut yang bersangkutan adalah petugas partai.
Tidak sampai di situ, Megawati juga berulang kali menyebut Jokowi tidak akan menjadi apa-apa jika bukan karena PDIP.
Menurut Catur, pernyataan-pernyataan menohok Megawati jelas membuat Jokowi gerah sekaligus sakit.
Jadi ketimbang bertahan di partai politik berlambang kepala banteng itu, Jokowi lebih memilih rumah baru, di mana keberadaanya jauh lebih dihargai.
Pilihan Jokowi bergabung ke Golkar, kata Catur, merupakan langkah yang tepat.
"Ucapan Megawati yang menyebut Jokowi sebagai 'petugas partai' dan bahkan mengolok Jokowi dengan 'kasihan Pak Jokowi kalau tanpa PDI Perjuangan, juga semakin memperburuk hubungan PDI Perjuangan dengan Jokowi," bebernya.
Isu Jokowi bakal bergabung ke Golkar santer dalam beberapa hari belakangan ini.
Namun jauh sebelumnya, isu itu sempat mengemuka ketika Jokowi mengenakan dasi kuning ketika bertolak ke Jepang pada akhir 2023.
Bagi banyak pihak, penampilan Jokowi kala itu tak lazim, sebab biasanya Jokowi mengenakan dasi merah.
Desas-desus bergabungnya Jokowi ke Partai Golkar pun akhirnya mencuat.
Di tengah isu tersebut, Jokowi justru memberi pernyataan ambigu, dia bilang nyaman dengan dasi kuning.
Isu Jokowi gabung ke Golkar kembali mencuat dalam satu dua hari belakangan ini.
Sejumlah elite Golkar telah menyatakan sikap siap menerima kedatangan Jokowi sebagai anggota baru.
Namun, kepala negara menolak mengomentari isu tersebut, ketika dikonfirmasi, Jokowi hanya tersenyum. (*)