PINUSI.COM - Jumlah petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di DKI Jakarta yang meninggal dunia, bertambah menjadi empat orang.
Sebelumnya, dua petugas KPPS, yaitu Iyos Ruslin (50) danAhmad Julfi (24), tutup usia usai pencoblosan pada 14 Februari lalu.
Lewat unggahan di akun Instagram-nya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengabarkan berita duka soal dua petugas KPPS lainnya yang meninggal dunia.
Mereka adalah Hasanah, anggota KPPS di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara dan Joni Windari, anggota KPPS di Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur.
“Keluarga besar KPU DKI menyampaikan turut berduka cita,” demikian isi unggahan tersebut, dikutip pada Sabtu (17/2/2024).
Hingga saat ini belum ada keterangan dari KPU DKI terkait penyebab meninggalnya Hasanah dan Joni Widari.
Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI juga mencatat belasan petugas KPPS dirawat di rumah sakit.
“Dari petugas KPPS yang mengakses layanan kesehatan, hingga saat ini terdapat 13 orang sedang dirawat,” ucap Kepala Dinkes DKI Ani Ruspitawati.
“Sementara untuk petugas non-KPPS terdapat empat orang yang sedang dirawat,” jelasnya.
Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini bilang, belasan petugas KPPS itu mengalami berbagai gangguan kesehatan, mulai dari penyakit ringan hingga bawaan atau komorbid.
“Hingga 15 Februari 2024, tercatat penyakit terbanyak yang dialami petugas adalah penyakit bawaan, seperti hipertensi dan tekanan darah tinggi.”
“Serta penyakit ringan, seperti batuk, pilek, gangguan lambung, dan sakit kepala,” ungkapnya. (*)