PINUSI.COM - Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Ima Mahdiah geram dengan kebijakan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, yang memangkas anggaran bantuan pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Tahun ini anggaran KJMU berkurang setengah, dari Rp360 miliar di 2023, menjadi Rp180 miliar.
Pemangkasan anggaran ini pun menyebabkan kuota penerima manfaat KJMU harus disunat.
“Masalah utamanya adalah ketika anggaran dipotong, sehingga kuotanya diturunkan dari total 19 ribu menjadi 7.900,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/3/2024).
Ima menyebut, polemik ini muncul akibat ketidakpekaan Heru Budi dalam membuat kebijakan.
“Zaman Heru ini dia tidak peka, tidak paham sampai ke bawah,” ujarnya.
Para anggota dewan sejatinya sudah kerap kali memberi masukan terkait kondisi terkini masyarakat.
Masukan dan saran tersebut diberikan berdasarkan pengaduan dari masyarakat.
Namun, saran dan masukan yang disampaikan tersebut acap kali tak digubris orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut.
“Ya masih masuk kuping kanan, keluar kuping kiri ya,” katanya.
Politikus muda PDIP ini pun membandingkan Heru Budi dengan Anies Baswedan, saat memimpin Jakarta pada periode 2017-2022.
Meski saat itu PDIP berperan sebagai oposisi Anies, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut tetap mau mendengarkan masukan.
“Seburuk-buruknya Pak Anies, dia masih mau mendengarkan kalau kami kasih saran. Walaupun saya oposisi. Tapi Pak Heru kayaknya kita malah enggak digubris,” cetusnya. (*)