PINUSI.COM - Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengkritik kebijakan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono, yang dinilai ugal-ugalan memangkas anggaran bantuan pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Ia menyebut, polemik pencabutan KJMU yang belakangan viral di media sosial, disebabkan oleh kebijakan Heru yang tak pro rakyat.
“Anggarannya berkurang setengahnya, tahun ini Rp180 miliar, sedangkan tahun lalu Rp360 miliar,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/3/2024).
Sejumlah mahasiswa pun jadi korban, bantuan KJMU-nya dicabut akibat keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemprov DKI.
Melihat anggaran yang sangat terbatas ini, Iman pun menyarankan Pemprov DKI tak lagi membuka pendaftaran penerima batu KJMU.
“Sebaiknya tidak usah kasih KJMU ke penerima baru, tetapi yang lama pertahankan supaya tidak putus sekolah,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, politikus senior Gerindra ini memastikan, Komisi E DPRD DKI dalam waktu dekat ini bakal memanggil Dinas Pendidikan (Disdik).
Ia menyebut, pihaknya bakal meminta Disdik menambah alokasi anggaran untuk penerima KJMU.
“Nanti kami akan rapat dengan Disdik minta anggaran tambahan ke dalam anggaran perubahan, karena banyak orang tidak dapat KJMU,” tuturnya. (*)