PINUSI.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih bertengger di urutan pertama partai politik yang memperoleh suara terbanyak di Pileg DPR RI.
Berdasarkan real count versi KPU per pukul 17.00 WIB, perolehan suara PDI Perjuangan mencapai 8.557.653 atau 16,42 persen suara.
Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini unggul atas Partai Golongan Karya (Golkar) yang bertengger di peringkat kedua dengan raihan 7.610.081 atau 14,6 persen suara.
Melengkapi posisi tiga besar ada Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh 6.610.812 atau 12,68 persen suara.
Namun nahas, perolehan suara pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud yang diusung PD Perjuangan justru anjlok.
Sampai saat ini, pasangan nomor 03 ini berada di urutan paling buncit dengan perolehan suara 14.810.891 atau 17,6 persen suara.
Pasangan Ganjar-Mahfud ini tertinggal jauh dari Prabowo-Gibran yang meraih 48.740.840 atau 57,92 persen suara.
Bahkan, Ganjar-Mahfud tak kuasa bersaing dengan pasangan Anies-Muhaimin yang berada di peringkat dua dengan capaian 20.620.921 atau 24,5 persen suara.
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai, perolehan suara Ganjar yang tidak sesuai dengan perolehan suara partai pengusungnya bukan hal yang mengejutkan.
Menurutnya, ada dua penyebab anjloknya suara pasangan yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo ini.
“Pertama, pemilihan capres lebih pada ketokohannya. Karena itu, orang memilih partai tertentu tidak selalu linier juga memilih capres yang diusungnya,” ucapnya, Sabtu (17/2/2024).
“Atas dasar itu, wajar saja bila suara PDIP tinggi sementara suara Ganjar jauh dibawahnya. Ketokohan Ganjar tidak sekuat partainya,” sambungnya.
Pengamat dari Universitas Esa Unggul ini pun menilai, sosok Ganjar selama ini hanya populer di dunia maya saja, bukan di dunia realistis sebenarnya.
“Karena itu, wajar saja bila hasil yang diperoleh Ganjar tidak semoncer di dunia maya. Jadi realitas dunia maya tidak selamanya mencerminkan dunia sebenarnya,”
“Akibatnya, Ganjar layak menjadi presiden di dunia maya tapi no di dunia sebenarnya,” ujarnya.