PINUSI.COM - Lonjakan harga emas baru-baru ini menarik perhatian para investor.
Dengan harga emas ditutup pada rekor tertinggi, banyak yang bertanya-tanya apakah ini masih saat yang tepat untuk berinvestasi logam mulia?
Harga emas spot menutup perdagangan Hari Senin di USD 2,114/oz, setelah mencapai level tertinggi intraday di USD 2,119.
Namun, reli berlanjut hingga Hari Selasa, dengan harga spot logam mulia ini mencapai USD 2.127/oz, tidak jauh dari level tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada Desember tahun lalu.
Dengan para investor yang terus meyakini Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga di Bulan Juni, kenaikan ini dapat mendorong emas ke level tertinggi sepanjang masa.
Mengenai ke mana arah harga emas selanjutnya, analis di HSBC mengatakan dalam sebuah catatan minggu ini, reli emas dapat berlanjut 'meskipun imbal hasil naik.'
Meskipun logam mulia ini 'kemungkinan akan mencapai rekor tertinggi', HSBC juga mengatakan harga emas 'mungkin terlalu tinggi.'
HSBC menambahkan, emas 'ditopang oleh ketidakpastian geopolitik dan pasar keuangan.'
HSBC juga meyakini, permintaan fisik kemungkinan akan surut.
Analis Citi juga mendukung prospek bullish jangka menengah untuk emas, memberikan logam kuning ini probabilitas 25% untuk mencapai USD 2.300/oz pada akhir 2024.
Mereka memprediksi, dalam skenario wildcard dengan probabilitas rendah, perdagangan emas nominal dapat mencapai $3.000 per ons dalam 12-16 bulan ke depan.
"Karena arus perdagangan emas yang terdaftar telah bergeser dari Comex dan ETF ke pasar OTC dan posisi net long tetap lemah, ada banyak ruang untuk rally jangka menengah setelah harga berkonsolidasi."
"Jelas, jika pergerakan topside baru-baru ini berlanjut untuk beberapa waktu, akan ada risiko bullish terhadap prospek harga emas rekor kasus dasar kami untuk 2024," ulas analisis.
Analis di GoldPriceForecast lebih berhati-hati, mencatat pengembalian tahunan rata-rata yang beragam untuk emas selama periode pemilu.
Dalam sebuah catatan baru-baru ini, analis di UBS memberikan pandangan untuk emas pada 2024, menyatakan permintaan untuk logam mulia tetap kuat, meskipun ada kenaikan suku bunga.
Bank mempertahankan prospek emas akhir Juni di USD 2.050/oz dan akhir 2024 di USD 2.250/oz, dan memperkenalkan target akhir Maret 2025 sebesar USD 2.250/oz.
"Kami berpendapat emas adalah investasi mandiri yang menarik dan dapat digunakan sebagai lindung nilai portofolio terhadap peristiwa-peristiwa risiko," ungkap UBS. (*)