PINUSI.COM - Saiful Anam, Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) mengatakan, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal aman setidaknya untuk satu periode ke depan, jika sukses menggaet PDIP masuk koalisi pemerintah.
Meski menjadi pihak yang kalah di Pemilu Pilpres 2024, partai politik besutan Megawati Sukarnoputri itu punya kekuatan di DPR yang tak bisa dipandang remeh.
Mereka tetap menjadi pemenang Pileg kendati perolehan suaranya merosot.
Kekuatan PDIP di legislatif ini, menurut Anam, bakal merintangi berbagai program pemerintah yang digagas Prabowo-Gibran.
Namun, menurutnya kondisi ini bakal terjadi sebaliknya, jika Prabowo berhasil merayu PDIP masuk kabinet.
"Soal peluang koalisi, jika Prabowo mampu menggaet PDIP, maka selesai dan aman urusan Prabowo dalam pemerintahan."
"Jika Prabowo berhasil meyakinkan PDIP, pemerintahan Prabowo lima tahun ke depan relatif aman."
"Selain itu juga semakin menguatkan peran strategis pemerintahan lima tahun mendatang," tutur Anam lewat keterangan tertulis, Kamis (11/4/2024).
Peluang koalisi dengan PDIP terbuka lebar, Prabowo dan Megawati direncanakan bakal bertemu dalam waktu dekat.
PDIP dan Gerindra telah mengonfirmasi agenda itu, keduanya bahkan kompak mengatakan, hubungan Prabowo-Megawati baik-baik saja, tak ada masalah di antara mereka.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, hubungan baik kedua tokoh sudah lama terjalin dan dirawat dengan baik sampai sekarang.
Dia mengatakan kedua tokoh ini punya ikatan batin yang sangat kuat.
Jadi, apa yang dipikirkan Prabowo bisa dirasakan Megawati, kendati keduanya tak saling mengobrol atau bertemu secara fisik.
"Meskipun mungkin secara fisik belum bertemu, antara hati Bu Megawati dan Pak Prabowo, saya kira sudah saling kontak batin," ucap Basarah.
Lantaran hubungan Megawati dan Prabowo terjalin harmonis tanpa adanya masalah, Basarah mengatakan tak benar jika rencana pertemuan keduanya dipersepsikan sebagai upaya merekonsiloasi hubungan.
Istilah ini menurutnya tak tepat untuk menggambarkan pertemuan kedua tokoh tersebut, karena keduanya tak punya masalah.
"Sekali lagi, tidak pada tempatnya kalau kita harus mengatakan, diperlukan rekonsiliasi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo, karena memang tidak ada perpecahan di antara beliau berdua," jelasnya.
Rencana pertemuan Prabowo-Megawati direncanakan dihelat setelah Idulfitri 1445 H, namun hingga kini belum diketahui secara jelas tanggal dan waktu pertemuan keduanya.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut,saat ini pihaknya terus menjalin komunikasi dengan PDIP untuk mematangkan rencana ini.
"Karena itu komunikasi sedang dijalankan oleh kedua belah pihak, nanti kita pasti media akan mendengar kemudian akan dikabari kalau sudah waktunya," cetus Dasco. (*)