PINUSI.COM - Budiman Sudjatmiko, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya kapasitas mumpuni menjadi penasihat Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, setelah presiden dan wakil presiden terpilih itu dilantik.
Masuknya nama Jokowi dalam jajaran kabinet kerja Prabowo-Gibran bukan isu baru.
Wacana itu telah mengemuka pasca-pencoblosan Pemilu 2024 yang digelar pada 14 Februarilalu.
Selain Jokowi, nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga masuk daftar penasihat Prabowo-Gibran.
"Pak Jokowi menurut saya berkapasitas akan hal itu,” kata Budiman kepada wartawan, Kamis (11/4/2024).
Meski mengakui kemampuan Jokowi menjadi penasihat presiden dan wakil presiden, Budiman mengatakan jadi atau tidaknya Jokowi diberikan jabatan tersebut, merupakan hak presiden terpilih yang tak bisa diintervensi pihak manapun.
“Tetapi ini nanti balik lagi ke keputusan Pak Prabowo," imbuhnya.
Dipertegas mengenai susunan kabinet kerja, eks politikus PDIP itu mengatakan penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran belum berprogres, dan sejauh ini masih sekadar pembahasan lisan dalam beberapa diskusi.
"Hanya diskusi-diskusi saja sedikit, rembuk-rembuk saja," bebernya.
Budiman mengaku tak berhak ikut membahas kabinet kerja Prabowo-Gibran.
Sebagai dewan pakar, Budiman mengaku hanya berfokus pada penyusunan program kerja Prabowo-Gibran, termasuk memikirkan program-program Jokowi apa saja yang harus dilanjutkan dan disempurnakan di era Prabowo-Gibran.
"Apakah nanti akan membangun multikulturalisme, bagaimana menjaga keseimbangan dan perdamaian dunia, serta menguraikan ketegangan minimal di Indo-Pasifik. Itu akan jadi kekuatan Pak Prabowo," terangnya. (*)