PINUSI.COM - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memuji pencapaian kementeriannya sepanjang 2023.
Salah satunya, ATR/BPN berhasil 'menyelamatkan' negara dari kerugian sebesar Rp11 triliun.
Hal ini terungkap dalam rapat pra-operasional pencegahan dan penyelesaian tindak pidana pertanahan belum lama ini.
Agenda tersebut mencakup serangkaian hal terkait penilaian awal kasus sengketa dan konflik pertanahan di tahun 2024, dan penentuan target operasional.
Sepanjang 2023, sebanyak 86 dari total 61 target operasional operasi pemberantasan mafia tanah berhasil diproses.
Hal ini merupakan hasil sinergi antara ATR/BPN dengan Satgas Anti Mafia Tanah dan aparat penegak hukum (APH) seperti Kejaksaan Agung dan Polri.
"Ini capaian yang luar biasa."
"Kerja keras yang dilakukan oleh Bapak dan Ibu semua ini telah berhasil menyelamatkan negara dari potensi kerugian sebesar lebih dari Rp 11 triliun," kata AHY lewat keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (6/3/2024).
Hal ini karena mafia tanah tidak hanya berdampak negatif bagi masyarakat, tetapi juga merugikan negara.
Menurutnya, penting untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang ramah bagi semua pemangku kepentingan, yang dapat dicapai dengan adanya kepastian hukum bagi masyarakat.
"Jangan sampai investor tidak punya keyakinan dalam berinvestasi, karena adanya mafia tanah di sana-sini."
"Semoga Satgas Anti Mafia Tanah ini dapat bergerak cepat dan progresif," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Arif Rakhman, Kepala Satgas Anti Mafia Tanah (Direktorat Pencegahan dan Penyelesaian Konflik Pertanahan), menyatakan target operasi untuk 2024 adalah 66.
Namun, menurut data yang ada, peserta pra-operasi saat ini sudah mencapai 99 target operasi.
"Dari 99 target operasi ini akan kita analisis dan evaluasi, kiranya berapa yang bisa dijadikan target operasi," tutur Arif.
Ia juga mengungkapkan sebuah strategi untuk mencegah dan menyelesaikan masalah kejahatan pertanahan, yaitu Strategi Integrasi Heksagonal.
"Konsep integrasi hexagonal ini mengedepankan koordinasi, kolaborasi, serta sinergi bersama empat pilar, seperti TNI, Polri, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya," terangnya.
Dalam lima tahun Satgas Anti Mafia Tanah, operasi yang berhasil diselesaikan melebihi target.
Arif mengatakan,dari 304 target operasi, 328 sasaran operasi berhasil dicapai. (*)