PINUSI.COM - PDIP membuka peluang merekonsiliasi hubungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, untuk memperbaiki hubungan kedua belah pihak yang terlanjur rusak, PDIP memberi sejumlah syarat yang harus dipatuhi Jokowi.
Politikus PDIP Aryo Seno Bagaskoro mengatakan, peluang memperbaiki hubungan dengan Jokowi memang ada.
Namun, kepala negara, kata dia, wajib mengutamakan kepentingan bangsa dibanding kepentingan politik keluarga.
Seno menegaskan, itu adalah syarat mutlak yang wajib dipenuhi, jika Jokowi ingin kembali berhubungan baik dengan partai politik berlambang kepala banteng itu.
“Sederhana saja (syaratnya), yaitu mengutamakan dan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara,” kata Seno kepada wartawan, Jumat (12/4/2024).
Sudah menjadi rahasia umum, hubungan Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, tak lagi harmonis, setelah lebih dari satu dekade mereka merawat hubungan tersebut.
Namun, keduanya pecah kongsi pada Pilpres 2024, karena perbedaan pandangan politik.
Hasilnya seperti diketahui bersama, Jokowi memilih mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sementara Megawati dan PDIP, menapaki jalannya sendiri dengan mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Seno menegaskan, sampai hari ini, Megawati masih membuka pintu untuk menerima kunjungan Jokowi, demi memperbaiki hubungan mereka yang sudah terkoyak.
Namun lagi-lagi dia menegaskan, Megawati tetap mengutamakan syarat tersebut, jika Jokowi tidak komit dengan syarat dan ketentuan, maka sebaiknya hubungannya dengan Megawati tak perlu direkonsiliasi.
"Saya rasa hasilnya harus untuk kebaikan bangsa dan negara, dan bukan keluarga," tegas Seno.
Dalam kesempatan itu, Seno juga menyinggung rencana pertemuan ketua umumnya itu dengan Prabowo Subianto.
Di mana, keduanya direncanakan bakal menggelar pertemuan dalam waktu dekat.
Bagi Seno, rencana pertemuan kedua tokoh adalah hal wajar, sebab antara Megawati dan Prabowo tidak ada masalah personal, hubungan mereka terjalin harmonis sejak lama.
“Itu sesuatu yang wajar,” cetusnya. (*)