PINUSI.COM - Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menemui Ketua umum PDIP Megawati Sukarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2024) malam.
Agenda pertemuan itu berlangsung di tengah isu rekonsiliasi hubungan kubu Prabowo-Gibran dengan kubu capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang diusung PDIP.
Pertemuan Rosan dan Megawati berlangsung tertutup selama satu setengah jam.
Usai pertemuan, Rosan mengaku agenda tersebut murni silaturahmi, tak ada embel-embel politik dan pembahasan masalah rekonsiliasi.
Dia mengatakan, selama satu setengah jam pertemuan tersebut, Megawati menceritakan banyak pengalaman hidup kepada dirinya.
"Beliau menyampaikan ini falsafah hidup, kemudian sharing cerita bagaimana beliau keliling Indonesia, ke Papua, Kalimantan, ke Maluku."
"Lebih banyak menceritakan pelajaran hidup, falsafah hidup yang di-sharing ke saya. Itu aja sih," kata Rosan kepada wartawan, Jumat (12/4/2024).
Sebelum kunjungan Rosan ke kediaman Megawati, perwakilan dari kubu Ganjar-Mahfud sudah terlebih dahulu menyambangi Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara, Rabu (10/4/2024).
Kubu Ganjar-Mahfud diwakili oleh Sandiaga Uno selaku Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.
Kedatangan Sandiaga Uno ke kediaman Prabowo dimaknai sebagai pembawa pesan rekonsiliasi kedua belah pihak.
"Pasti ada hal-hal umum, tentu juga ada gestur-gestur politik."
"Enggak mungkin orang datang tanpa bisa kita setop makna gestur politik yang muncul, yaitu kesenangan, keinginan rekonsiliasi."
"Memang Pak Sandi datang enggak bawa surat dari PPP, enggak bawa."
"Tapi orang tahu Pak Sandi adalah di kubu sana (Ganjar-Mahfud), salah satu faktor di kubu sana datang ke Kertanegara, tentu semangatnya adalah kembali mempercepat rekonsiliasi," ulas Waketum Partai Gerindra Habiburokhman
Habiburokhman melanjutkan, upaya mererekonsiliasi hubungan dengan pihak-pihak yang menjadi rival di Pilpres 2024, akan segera terwujud.
Sebab, semua ketua umum partai politik yang bertarung pada Pilpres 2024, kata Habiburokhman, telah legawa mengakui kekalahan dan menerima kemenangan Prabowo-Gibran.
"Kalau kita lihat baik di grassroots maupun elite sudah 98 persen move on."
"Pemilu ya pemilu, kontestasi ya kontestasi. Selesai ya, lima tahun lagi kalau mau kita kontestasi lagi."
"Ini kan tinggal tunggu putusan MK," tuturnya. (*)