PINUSI.COM - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, tidak menitipkan pesan-pesan politik kepada Rosan Roeslani, ketika Ketua tim kampanye nasional (TKN) Prabowo -Gibran itu mengunjungi Megawati Sukarnoputri pada Kamis (12/4/2024) malam.
Hasto mengeklaim, kedatangan Rosan ke Teuku Umar, Menteng, hanya ingin bersilaturahmi dengan Megawati untuk merayakan Idulfitri 1445 H.
Tak ada agenda politik yang dibahas dalam pertemuan yang berlangsung selama satu setengah jam itu.
"Tidak ada (pesan khusus dari Prabowo)."
"Jadi ini murni silaturahmi dalam rangka Idulfitri,” kata Hasto kepada wartawan, Jumat (12/4/2024).
Hasto mengaku pihaknya menyambut baik kunjungan Rosan.
Baginya, perbedaan sikap politik pada Pilpres 2024 bukan penghalang untuk merajut silaturahmi dan membina hubungan antar-sesama pelaku politik.
Menurut Hasto, momen Lebaran ini adalah kesempatan yang baik untuk saling memaafkan.
“Saling maaf memaafkan, dan tidak ada yang terkait dengan politik kekuasaan, tapi politik itu sebagai kehidupan, itu yang dibahas," papar Hasto.
Rosan secara tak langsung membenarkan pernyataan Hasto.
Dia bilang, tak ada pembahasan politik dalam pertemuannya dengan Megawati.
Justru dalam kesempatan itu, Megawati, kata Rosan, lebih banyak menceritakan pengalaman hidupnya.
"Beliau menyampaikan ini falsafah hidup, kemudian sharing cerita bagaimana beliau keliling Indonesia, ke Papua, Kalimantan, ke Maluku."
"Lebih banyak menceritakan pelajaran hidup, falsafah hidup yang di-sharing ke saya. Itu aja sih," beber Rosan.
Sebelum kunjungan Rosan ke kediaman Megawati, perwakilan dari kubu Ganjar-Mahfud sudah terlebih dahulu menyambangi Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara, Rabu (10/4/2024).
Kubu Ganjar-Mahfud diwakili oleh Sandiaga Uno selaku Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.
Kedatangan Sandiaga Uno ke kediaman Prabowo dimaknai sebagai pembawa pesan rekonsiliasi kedua belah pihak.
"Pasti ada hal-hal umum, tentu juga ada gestur-gestur politik."
"Enggak mungkin orang datang tanpa bisa kita setop makna gestur politik yang muncul, yaitu kesenangan, keinginan rekonsiliasi."
"Memang Pak Sandi datang enggak bawa surat dari PPP, enggak bawa."
"Tapi orang tahu Pak Sandi adalah di kubu sana (Ganjar-Mahfud), salah satu faktor di kubu sana datang ke Kertanegara, tentu semangatnya adalah kembali mempercepat rekonsiliasi," papar kata Waketum Partai Gerindra Habiburokhman. (*)