PINUSI.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) angkat bicara menanggapi desakan relawan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang meminta Pemilu 2024 diulang lantaran terdapat banyak kecurangan.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Idham Holik mengatakan, pengulangan pemungutan suara tidak bisa dilakukan sembarangan, jadi dia menyarankan agar para relawan itu menggugat ke Mahkamah Konstitusi, jika mereka punya bukti pelanggaran Pemilu 2024 sebagaimana yang dituduhkan.
Penyelenggaraan Pemilu 2024, kata dia, telah diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Mekanisme gelaran pesta demokrasi itu, kata dia, tak sembarangan diutak-atik.
"Negara Indonesia adalah negara yang menganut demokrasi konstitusional."
"UUD 1945 telah menormalkan hal tersebut di dalam Pasal 24C ayat (1)," kata Idham saat dihubungi, Senin (19/2/2024).
Sejumlah organ relawan Ganjar-Mahfud menyatakan menolak hasil Pilpres 2024, lantaran banyak kecurangan untuk memenangkan salah satu paslon.
Para relawan telah mendeklarasikan penolakan hasil pemilu pada Minggu (18/2/2024) lalu.
"Tuntutan pertama adalah menolak hasil pemilihan presiden dan wakil presiden yang dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 yang diwarnai kecurangan," ujar Ketua Umum Projo Ganjar Haposan Situmorang.
Tak hanya mendesak Pemilu 2024 digelar ulang, Haposan Situmorang mengatakan pihaknya juga meminta supaya ketua KPU dan Bawaslu bersama seluruh komisionernya diganti, sebab mereka condong tak netral.
Haposan menyebut kecurangan dalam Pilpres 2024 menguntungkan salah satu pasangan tertentu.
Ia menilai kecurangan tersebut telah mengkhianati demokrasi dan konstitusi, serta dapat membahayakan NKRI.
“Kedua, meminta agar dilakukan penggantian terhadap seluruh Komisioner KPU dan Bawaslu yang ada,” pintanya.
Sejauh ini berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei dan real count KPU, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul di atas 55 persen.
Berdasarkan data per Senin (19/2/2024) pukul 06.58, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 54.496.002 suara alias 58,3 persen.
Data masuk 579.991 dari 823.236 TPS (70,45 persen).
Sementara, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan 22.759.971 suara atau 24,35 persen.
Sedangkan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya mengantongi 16.212.475 suara alias 17,35 persen. (*)