PINUSI.COM - Efriza, pengamat politik dari Citra Institute, mengeklaim calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bukan sosok yang dipercaya masyarakat.
Ganjar, katanya, hanya seorang figur yang populer di media sosial.
Buktinya, Gubernur Jawa Tengah dua periode itu tak mampu bicara banyak pada Pemilu 2024.
Bahkan, Ganjar dan Mahfud MD memperoleh suara paling minim, yang membuat keduanya terkunci di urutan ketiga.
"Ternyata Ganjar memang bukan sosok yang dipercaya oleh masyarakat, dia hanya capres populer di sosial media semata,"kata Efriza lewat keterangan tertulis, Minggu (10/3/2024).
Ketidakpercayaan masyarakat terhadap Ganjar Pranowo, lanjut Efriza, diperburuk oleh aksi manuver politik Presiden Joko Widodo, yang ogah bersama PDIP lagi pada pilpres kali ini.
Menurut Efriza, selama ini masyarakat terkesan simpati terhadap Ganjar karena efek Jokowi.
"Pasca-Jokowi berseberangan dengan PDIP melalui aksinya mengendorse Prabowo, PDIP sudah menyadari suara Ganjar berpotensi di urutan buncit," ulasnya.
Sentimen ketidaksukaan terhadap Ganjar Pranowo tidak hanya berdampak pada kekalahannya di Pilpres 2024, hal ini juga berimbas pada merosotnya suara PDIP di pileg.
"Biaya besar karena ingin mendongkrak suara, yang terjadi Ganjar-Mahfud malah penyumbang kemerosotan perolehan suara PDIP dari 19 persen sekian menjadi 16-17 persen, artinya pasangan ini adalah faktor utama PDIP kehilangan 2-3 persen suara," beber Efriza. (*)