PINUSI.COM - Efriza, pengamat politik dari Citra Institute, mengkritik keras sikap PDIP yang ngotot menggulirkan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Menurut Efriza, partai politik besutan Megawati Sukarnoputri itu sedang berupaya keras membongkar tindakan kecurangan pemilu pihak lain, namun di sisi lain mereka juga menjadi pelaku kecurangan pemilu tahun ini.
“PDIP tampaknya mencoba menarasikan kecurangan pemilu pihak lain, namun tanpa sadar sedang membuka fakta dirinya sendiri juga melakukan sifat tidak etis," kata Efriza kepada wartawan, Senin (11/3/2024).
Menurut Efriza, ngototnya PDIP menggulirkan hak angket dugaan kecurangan pemilu, adalah sebuah kesesatan berpikir.
Partai politik ini, kata dia, juga terlibat aktif dalam berbagai kecurangan pemilu.
"Ini kesalahan berpikir dari partai, utamanya PDIP, jika melihat jejak digital berbagai masalah yang terekspose."
"Memang, PDIP juga melakukan tindakan tidak etis dalam memobilisasi ASN melalui orang terpilihnya sebagai kepala daerah," ulasnya.
Baru-baru ini, jagat media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang mengulas berbagai indikasi kecurangan PDIP pada Pemilu 2024.
Video itu pertama kali diunggah oleh akun instagram @dhanikiddrock_mv.
Dalam video disebutkan ada operasi terstruktur lewat sejumlah kepala daerah, untuk memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Pada 23 November 2023, KPK melakukan OTT terhadap Pj Bupati Sorong, Yan Piet Moso."
"Dalam OTT itu, ditemukan Fakta Integritas antara Bupati dengan Kepala BIN Daerah Papua Barat, yakni Brigjen TNI Tahan Sopian Parulian Silaban, yang berisi komitmen memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024," ucap orang dalam video itu, dikutip pada Senin (11/3/2024).
Video tersebut juga menyinggung keterlibatan kepala daerah di Sulawesi Utara yang disebut memaksa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terlibat dalam berbagai kampanye istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh.
"Pada 17 Januari 2024, Pj Gubernur Sulut melalui Sekretaris Daerah Steve Hartke Andries Kepel mewajibkan seluruh ASN mengikuti kampanye Siti Atikoh, istri dari capres Ganjar Pranowo, yang dikemas dalam bentuk gerakan masyarakat sehat."
"Yang ketiga adalah Bupati Majalengka Karna Sobahi mengharuskan para ASN dan guru honorer memilih capres PDIP Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Karna Sobahi mengaku tindakannya itu mendapat apresiasi dari PDIP, sehingga dirinya mendapat reward dari PDIP," begitu narasi dalam video tersebut. (*)