PINUSI.COM - Halo Pinusian pencinta Jujutsu Kaisen!
Kita akan membahas Chapter 251 yang benar-benar membuat kita tergoda untuk menyelidiki lebih dalam.
Di chapter ini kita akan diberikan sesuatu hal yang lebih dalam mengenai kejutan yang disuguhkan oleh Megumi Fushiguro dalam chapter terbaru ini.
1. Prediksi Regi yang Menggemparkan
Regi, sang pengamat dalam JuJutsu Kaisen, memberikan dua prediksi yang cukup menggetarkan.
Pertama, Megumi akan menjadi badut di akhir cerita dan mati mengenaskan.
Sebuah kutukan dan prediksi yang membuat kita terperangah. Namun, apakah ini hanya kutukan biasa?
Geg Akutami, sang mangaka, ternyata menyusupkan kecerdasan tinggi Kenjaku ke dalam alur cerita ini.
Kenjaku, dengan segala strateginya, mengaitkan Megumi dalam rencananya. Apakah Megumi benar-benar menjadi bom yang akan meledak?
2. Megumi Fushiguro: Badut atau Pahlawan?
Regi memprediksi Megumi sebagai badut, terutama saat Megumi menolak diselamatkan.
Keputusan ini memunculkan pertanyaan besar tentang karakter Megumi.
Mengapa dia menolak pertolongan? Apakah dia benar-benar menjadi badut yang pasrah terhadap takdirnya?
3. Perbandingan dengan Attack on Titan: Pengaruh Eren?
Apakah Geg Akutami berusaha membawa Megumi menjadi next Eren bagi para haters?
Sementara banyak yang mungkin merasakan deja vu dengan tema ini, Geg mungkin mencoba menghindari jebakan ending kontroversial yang dilakukan Isayama di Attack on Titan.
Bagaimana Geg memperlihatkan kompleksitas Megumi yang berbeda dengan Eren?
4. Menghindari Jebakan Ending yang Dikritik
Dalam usahanya untuk menghadirkan kedalaman karakter, Geg Akutami sepertinya ingin menjauhkan JuJutsu Kaisen dari ending yang kontroversial.
Kita sebagai pembaca berharap Megumi tidak mengalami nasib serupa dengan Eren yang membuat banyak fans kecewa.
Terlepas dari semua prediksi dan teori, satu hal yang pasti, kehadiran Megumi Fushiguro di JuJutsu Kaisen memberikan kejutan dan tantangan tersendiri.
Mari kita tunggu dan saksikan bagaimana perjalanan Megumi akan berkembang, apakah akan sejauh prediksi Regi, atau malah lebih kompleks dan tidak terduga? (*)