PINUSI.COM - Jamiluddin Ritonga, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, menilai Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berpeluang berkhianat dan meninggalkan Anies Baswedan, jika Pilpres 2024 dimenangkan oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kedua partai politik pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar itu dinilai sudah membuka kemungkinan bergabung dengan kubu pemenang Pilpres 2024.
Jamiluddin bilang, dari rekam jejaknya, dua parpol ini cenderung pragmatis dan main aman, mereka sangat kuat kemungkinan berpaling dari Anies Baswedan dan berkoalisi dengan kubu pemenang.
"Dua partai itu (Nasdem dan PKB) berpeluang masuk pemerintah."
"Mereka akan ikut ke mana saja selama itu menguntungkan," kata Jamiluddin ketika dikonfirmasi, Selasa (20/2/2024).
Sikap NasDem dan PKB, lanjut Jamiluddin, jelas berbeda jauh dari PDIP dan PKS.
Kedua partai ini dinilai sangat idealis dan taat menjaga ideologi mereka.
PDIP dan PKS, kata dia, bakal menjadi oposisi dan siap berdiri di luar pemerintah.
"PDIP dan PKS berpeluang besar menjadi partai oposisi."
"Sebab, dua partai ini punya ideologis yang berbeda untuk diperjuangkan. Keduanya memang ibarat minyak dan air," ulasnya.
Jamaluddin melanjutkan, PDIP dan PKS memang berbeda jauh secara ideologis.
PDIP adalah partai nasionalis, sedangkan PKS adalah agamis.
Meski berbeda haluan, keduanya dinilai bisa jalan bareng di jalur oposisi.
Mereka bakal menjadi pengontrol pemerintah yang kritis.
"Bersatunya dua partai ini sebatas pada kepentingan yang sama, dan selebihnya mereka akan berjalan masing-masing," bebernya. (*)