PINUSI.COM - Relawan Presiden Joko Widodo (Rejo) untuk Prabowo-Gibran, meyakini pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, dapat meminimalkan ketegangan politik pasca-Pemilu 2024.
Muhammad Rahmad, Sekretaris Jenderal Rejo untuk Prabowo-Gibran, mengatakan pertemuan kedua tokoh penting diwujudkan untuk kemaslahatan politik ke depannya.
Pertemuan keduanya diyakini meredam berbagai ketegangan antar-elite, terutama konflik antara Megawati dan Jokowi yang memanas belakangan ini.
“Pertemuan itu juga menjadi upaya mendamaikan konflik atau ketegangan antara Megawati dan Jokowi,” kata Muhammad Rahmad ketika dikonfirmasi, Selasa (16/4/2023).
Hubungan Megawati dan Jokowi renggang pada Pilpres 2024, karena berbeda pandangan.
Jokowi memilih berdiri di belakang Prabowo-Gibran sebagai capres-cawapres, dan Megawati memilih mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang kalah telak dari Prabowo-Gibran.
Menurut Muhammad Rahmad, dalam kasus ini Prabowo Subianto dapat mengambil peran sebagai penengah untuk mendamaikan Jokowi dan Megawati.
Caranya, Prabowo mesti melobi Megawati untuk bergabung bersama pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Dengan melibatkan pihak ketiga seperti Prabowo, yang memiliki hubungan baik dengan kedua belah pihak (Megawati-Jokowi), diharapkan tercipta suasana harmonis,” ujarnya.
Muhammad Rahmad yakin lobi politik yang dilakukan Prabowo sukses, mengingat Menteri Pertahanan itu punya hubungan baik dengan Megawati sejak lama. Tak ada masalah serius di antara keduanya.
“Prabowo dan Megawati memiliki hubungan yang baik, sehingga pertemuan mereka juga bisa menjadi langkah menjaga stabilitas koalisi yang melibatkan partai politik yang mereka pimpin,” ulasnya.
Prabowo dan Megawati disebut-sebut bakal bertemu dalam waktu dekat.
Pihak Prabowo dan Megawati juga telah mengonfirmasi hal ini.
Keduanya dijadwalkan bakal bertemu setelah Lebaran 2024.
Namun, sampai saat ini belum diketahui secara jelas tanggal dan waktu pertemuan itu.
Isunya, dalam pertemuan itu, Prabowo akan menyampaikan secara langsung kepada Megawati mengenai niatnya mengajak PDIP bergabung ke dalam pemerintahan, dengan imbalan beberapa kursi menteri. (*)