PINUSI.COM - Aparat Unit Reskrim Polsek Cilincing menangkap salah satu pembunuh pedagang nasi goreng di Jalan Baru Cilincing, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa (9/4/2024) lalu.
Pelaku ditangkap saat bersembunyi di Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu.
Kanit Reskrim Polsek Cilincing Iptu Pilipi Ginting mengatakan, pihaknya menangkap pelaku yang mencoba kabur dan bersembunyi di rumah keluarganya di Pulau Kelapa Dua, Pulau Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu.
"Jadi setelah beberapa lama kami lakukan penyelidikan, kami berhasil mendapatkan pelaku pembunuhan atas nama Muhammad Mardiansyah alias Bucing, di Pulau Kelapa Dua, Pulau Seribu," kata Pilipi saat dikonfirmasi, Rabu (17/4/2023).
Saat menangkap pelaku yang bersembunyi di Pulau Kelapa Dua, pihaknya berangkat menggunakan kapal nelayan dari dermaga Kampung Nelayan Cilincing, menuju Pulau Kelapa Dua pada Rabu pagi.
Petugas kemudian menyusuri permukiman warga di Pulau Kelapa Dua, untuk mencari keberadaan tersangka.
Saat polisi mendapatkan rumah keluarga tersangka, ternyata Bucing sedang berupaya bersembunyi.
Namun, atas kesigapan pihak kepolisian, Bucing akhirnya berhasil dijemput dari dalam rumah keluarganya, dan segera dibawa ke daratan.
Bucing dibekuk dari Kepulauan Seribu, dan dibawa menggunakan kapal motor nelayan Sabar Jaya 03 menuju dermaga Kampung Nelayan Cilincing.
Polisi kemudian langsung membawa tersangka ke rumahnya di Kalibaru, untuk mengambil barang bukti dua senjata tajam jenis golok dan pakaian yang dipakai saat melakukan aksinya.
Setelah itu, pelaku dibawa ke Mapolsek untuk diproses lebih lanjut.
Sebelumnya, Seorang pedagang nasi goreng menjadi korban pengeroyokan kawanan geng motor, di Jalan Baru Cilincing, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (9/4/2024) dini hari.
Akibatnya, tukang nasi goreng itu tewas usai mendapat sejumlah bacokan.
Irfan Maulana (18), teman korban, menceritakan kejadian ini bermula ketika ada puluhan pemuda yang sedang berkeliling membangunkan sahur di sekitar Jalan Baru Cilincing pada pukul 02.30 WIB.
Melihat keberadaan gerombolan pemuda tersebut, korban bersama Irfan dan temannya, Muhammad Ramdhan (20), ikut bergabung dengan niat yang sama, berkeliling kampung membangunkan warga untuk sahur.
"Kita ikut-ikutan saja awalnya."
"Jadi ada rombongan anak-anak itu ngobrek atau membangunkan sahur, ada sekitar 50 orang, nah kita ngikut keliling," kata Irfan saat ditemui di Polsek Cilincing, Jakarta Utara.
Selama mengikuti rombongan berjalan kaki membangunkan sahur di Jalan Baru Cilincing. Menurut Irfan, ada kawanan geng motor yang melintas di ruas jalan yang sama, sambil menggeber-geber kendaraan mereka.
Tidak lama kemudian, kawanan geng motor membentak para pemuda yang sedang membangunkan sahur, lantaran menganggap jalanan mereka ditutup.
Tak kalah panas, mereka membalas membentak kawanan geng motor itu.
"Yang naik motor ngomong gini, eh lu awas-awas, di tengah jalan kayak apaan, eh dibales, eh lu apa?"
"Enggak senang yang bawa motor itu, balik lagi bawa senjata tajam," ungkap Irfan.
Menurut Irfan, Kawanan geng motor tersebut kembali menemui para pemuda yang sedang membangunkan sahur di Jalan Baru Cilincing, sambil membawa senjata tajam.
Kawanan geng motor menyerang rombongan pemuda tersebut.
Al Farizi (25), yang merupakan pedagang nasi goreng, menjadi korban dan terkena bacok hingga mengalami luka parah di bahunya.
Farizi tewas usai dibacok dan kehabisan darah dalam perjalanan dibawa ke rumah sakit, dengan luka sayatan senjata tajam.
Usai menyerang, pelaku kabur dari lokasi kejadian. (*)