PINUSI.COM - Hariqo Satria, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, membeberkan sejumlah fakta kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Dia mengeklaim pasangan capres/cawapres nomor urut 2 itu menang karena murni dukungan masyarakat.
Hariqo Satria membeberkan hal itu di tengah bergulirnya narasi kecurangan Pemilu 2024, yang digaungkan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Poin pertama, Hariqo membantah tudingan politisasi bantuan sosial (bansos), di mana Prabowo-Gibran disebut menyogok pemilih lewat bansos yang dibagikan pemerintah jelang pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Tudingan ini, kata dia, terbantahkan dengan temuan survei Indikator Politik pada 21 Februari lalu.
Tudingan itu disebutnya sebagai propaganda jahat.
"Penelitian membuktikan, 56,9 persen masyarakat yang sama sekali tidak menerima bansos ternyata memilih Prabowo-Gibran."
"Hanya 27,0 persen memilih Anies Muhaimin, dan 16,1 persen memilih Ganjar-Mahfud," kata Hariqo lewat keterangan tertulis yang diterima PINUSI.COM, Selasa (12/3/2024).
Pada poin ke dua, Hariqo juga membantah narasi yang menyebut pemilih Prabowo-Gibran adalah kelompok masyarakat berpendidikan rendah yang gampang dimanipulasi.
Untuk membantah pernyataan itu, Hariqo memaparkan Litbang Kompas yang menyebut pemilih Prabowo-Gibran tersebar di semua kalangan masyarakat, baik yang berpendidikan rendah hingga tinggi.
Data Litbang Kompas menunjukkan, Prabowo-Gibran unggul di kalangan pemilih pendidikan dasar sebesar 55,6 persen, pendidikan menengah 57,44 persen. Di level pendidikan tinggi, Prabowo-Gibran unggul 41,7 persen.
Bahkan, berdasarkan hasil penelitian aspek demografis yang dilakukan CSIS Indonesia dan Cyrus Network, 62,3 persen pelajar dan mahasiswa memilih Prabowo-Gibran.
“Sedangkan Anies-Muhaimin hanya memperoleh 30,4 persen, Ganjar Mahfud sebanyak 12,6 persen pemilih."
"Ketiga, penelitian lain juga membuktikan, 54,0 persen masyarakat berpendidikan SMA atau lebih tinggi memilih Prabowo-Gibran."
"Hanya 24,8 persen yang memilih Anies-Muhaimin dan 13,2 persen memilih Ganjar-Mahfud," tambahnya.
Pada poin terakhir, Hariqo membantah tudingan kecurangan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), di mana hasil real count KPU disebut telah diatur sedemikian rupa, untuk memenangkan Prabowo-Gibran dengan perolehan suara yang tak sebanding dengan dua pasangan calon lainnya.
Hariqo mengatakan, tudingan itu jelas salah besar, sebab faktanya hasil real count yang dari Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (FTMA), juga menunjukan angka yang tak berbeda jauh dari hasil real count KPU.
Ada pun real count yang dari Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah menunjukan, Prabowo-Gibran unggul 58,18 persen, Anies-Muhaimin 26,36 persen, dan Ganjar-Mahfud 15,46 persen.
"Marilah bersama-sama kita hormati suara hati dari seluruh rakyat Indonesia."
"Rakyat sudah sangat sabar. Mari kita hormati kerja ikhlas dan kerja keras dari 5.741.127 anggota KPPS, puluhan ribu Komisioner, staf KPU, Bawaslu, puluhan juta saksi dari setiap capres, caleg, parpol, tokoh masyarakat, dan lain-lain," bebernya. (*)