PINUSI.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku siap mendorong program compress working schedule.
Compress working schedule adalah pemadatan jam kerja, di mana dalam pelaksanaanya akan diberikan kompensasi berupa hari bebas kerja yang kelebihan jam kerja.
Sehingga, melalui program ini, memungkinkan para pegawai hanya bekerja empat hari dalam seminggu.
Dengan begitu para pekerja mendapatkan libur lebih banyak, yakni 3 hari.
Erick Thohir memberikan syarat untuk dapat bekerja selama 4 hari, yakni para pegawai BUMN bekerja sudah lebih dari 40 jam dalam sepekan.
"Kalau sudah bekerja lebih dari 40 jam, kalian punya alternatif di Kementerian BUMN," kata Erick Thohir.
Erick juga menjelaskan, dinamika bekerja seperti di BUMN seharusnya dapat diimplementasikan pula di perusahaan milik negara.
"Saya enggak tahu di perusahaan BUMN, mestinya bisa."
"Kalau sudah lebih dari 40 jam bekerja, mereka punya alternatif mengambil libur pada Hari Jumat," jelasnya.
Selain itu, menurut Erick, program compress working schedule bertujuan untuk meringankan tingkat stres bagi para pegawai.
Karena, ia melihat fenomena generasi muda hampir 70% memiliki isu kesehatan mental yang dapat mempengaruhi produktivitas.
Meskipun begitu, program ini dibuat bukan untuk menjadikan para karyawan BUMN untuk bermalas-malasan, karena libur pada Hari Jumat tidak dapat diambil oleh seluruh pegawai.
"Ini bukan berarti mendorong kalian jadi malas."
"Bukan tiap Hari Jumat libur ya. Kalau sudah bekerja lebih dari 40 jam dalam seminggu itu, kalian bisa registrasi dalam sebulan dua kali setiap Jumat bisa jadi alternatif untuk libur. Kita lakukan itu," paparnya. (*)