Hasil Pemilu 2024 di Serekap Mendadak Lenyap, Roy Suryo: Ini Bukan Hilang, tapi Dihilangkan Secara Sengaja

Oleh Yohanes123Wednesday, 13th March 2024 | 10:30 WIB
Hasil Pemilu 2024 di Serekap  Mendadak Lenyap, Roy Suryo: Ini Bukan Hilang, tapi Dihilangkan Secara Sengaja
Pakar IT Roy Suryo menilai KPU sengaja menghilangkan hasil perolehan suara Pemilu 2024 di Sirekap. Foto: Istimewa

PINUSI.COM - Pakar IT Roy Suryo menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) sengaja menghilangkan hasil perolehan suara Pemilu 2024 di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). 

Eks Menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu merasa ganjil dengan hal itu.

Sebab, hasil perolehan suara di Sirekap itu diam-diam dihilangkan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Bahkan, hingga saat ini grafik perolehan suara di pilpres dan pileg tak lagi dimunculkan untuk publik. 

“Bagi saya ini bukan hilang, tapi dihilangkan secara sengaja."

"Proses penghilangan data publik inipun dilakukan secara diam-diam sebelumnya, tanpa ada pengumuman sebelumnya, kebetulan bersamaan ketika Facebook dan Instagram down waktu itu, mungkin agar biar dikira ada efeknya."

"Karena situs Sirekap masih on alias tidak down,” kata Roy Suryo lewat keterangan tertulis, Rabu (13/3/32024). 

KPU belum lama ini  membeberkan alasan menghilangkan data perolehan suara pemilu di Serekap.

Salah satunya adalah untuk mengantisipasi polemik di tengah masyarakat, lantaran beberapa data dari tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk ke Sirekap belum akurat. 

Roy mengatakan, alasan KPU adalah cara konyol sekaligus upaya membodohi publik.

Sebab, perekaman suara di Sirekap sudah dilakukan sejak hari pencoblosan pada 14 Februari 2024, namun menjelang pengumuman hasil rekapitulasi, perolehan suara di Sirekap justru dihilangkan. 

“Ini konyol sekaligus membodohi. Bagaimana tidak?"

"Sudah semenjak pemilu digelar 14 Februari silam, akhirnya KPU sendiri yang mengakui bahwa data-data yang ditampilkan di Situs resminya tidak akurat, dan memunculkan prasangka bagi publik yang berpotensi memecah persatuan bangsa,” tuturnya.

Bagi Roy, alasan KPU tak masuk akal dan bikin runyam pikiran masyarakat.

Sebab, data tersebut sebelumnya ditampilkan secara gamblang, lalu tiba-tiba dihilangkan dengan alasan akurasi data, bahkan KPU juga berdalih data tersebut merupakan rahasia negara yang tak boleh dibuka sembarangan. 

“Sejak kapan data-data hasil pileg dan pilpres itu disebut sebagai rahasia negara, dan harus disembunyikan untuk tidak dipublikasi kepada masyarakat?” Tanya Roy. 

Roy mengatakan, apabila data hasil pemilu adalah rahasia negara, maka seharusnya perolehan suara juga tidak bisa dibuka secara terang-terangan di TPS saat penghitungan suara.

C-Hasil dan D-Hasil, katanya, tak bisa dilihat publik ketika para petugas TPS merekap perolehan hasil pemilu.  

“Jadi pernyataan itu sebuah statement konyol dari pihak yang tidak mengerti hukum, khususnya UU No 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,” bebernya. (*)

Terkini

Arie Kriting Blokir Hasbil Mustaqim: Ini Alasannya
Arie Kriting Blokir Hasbil Mustaqim: Ini Alasannya
PinNews | in an hour
Spoler One Piece Chapter  1127, Sosok Pria Dengan Luka Bakar Keluar!
Spoler One Piece Chapter 1127, Sosok Pria Dengan Luka Bakar Keluar!
PinTertainment | in an hour
Resmi! "Pujaan Wanita" Rafael Struick Resmi Begabung Klub Asal Australia Brisbane Roar
Resmi! "Pujaan Wanita" Rafael Struick Resmi Begabung Klub Asal Australia Brisbane Roar
PinSport | 9 minutes ago
Sinopsis Film Laura: Kisah Hidup Selebgram Laura Anna yang Menginspirasi
Sinopsis Film Laura: Kisah Hidup Selebgram Laura Anna yang Menginspirasi
PinTertainment | 26 minutes ago
Polisi Tetapkan  Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan di Padang Pariaman
Polisi Tetapkan Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan di Padang Pariaman
PinNews | 2 hours ago
Mengenal Eko Agus Sugiharto: Wasit Kontroversial PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang Terkena Pukulan Pemain
Mengenal Eko Agus Sugiharto: Wasit Kontroversial PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang Terkena Pukulan Pemain
PinSport | 6 hours ago
Nikita Mirzani Laporkan Vadel Badjideh: Bawa Bukti Foto dan Video, Ancaman Penjara 5 Tahun
Nikita Mirzani Laporkan Vadel Badjideh: Bawa Bukti Foto dan Video, Ancaman Penjara 5 Tahun
PinTertainment | 6 hours ago
Kemacetan Parah di Puncak: Kendaraan Membludak hingga Tembus 150 Ribu, Melebihi Kapasitas Maksimal
Kemacetan Parah di Puncak: Kendaraan Membludak hingga Tembus 150 Ribu, Melebihi Kapasitas Maksimal
PinNews | 6 hours ago
Macet Parah di Puncak Bogor Telan Korban Jiwa, Ini Penjelasan Polisi
Macet Parah di Puncak Bogor Telan Korban Jiwa, Ini Penjelasan Polisi
PinNews | 6 hours ago
Insiden PON 2024 Aceh-Sumut: Wasit Dipukul Pemain, Ini Respon Erick Thohir
Insiden PON 2024 Aceh-Sumut: Wasit Dipukul Pemain, Ini Respon Erick Thohir
PinSport | 6 hours ago