PINUSI.COM - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan ogah diajak gabung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, jika dirinya bersama Muhaimin Iskandar keok di Pilpres 2024.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu sudah membulatkan tekadnya berada di luar kekuasaan, untuk mengontrol roda pemerintahan, apabila nasib mujur tak berpihak padanya di pilpres kali ini.
"Saya pegang prinsip itu aja."
"Bila menang berada di dalam pemerintahan, bila tidak menang maka berada di luar pemerintahan," kata Anies Baswedan di Graha CIMB Niaga, Jalan Jenderal Sudirman Kav 58, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, pemerintahan yang baik adalah pemerintah yang dikontrol oposisi.
Jadi, baginya memilih jalan oposisi bukan sesuatu yang buruk.
Baginya berada di tengah kekuasaan atau di luar pemerintahan, sama-sama penting.
"Saya pernah katakan bukan di debat?"
"Debat pertama saya bilang, bahwa jangan sampai kita tidak tahan berada di posisi oposisi," tutur Anies.
Pilpres 2024 berpotensi dimenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, cawapres cawapres nomor urut 2 ini bahkan punya kans besar menang dalam sekali putaran.
Hal ini terpotret dari hasil rekapitulasi nasional yang sedang dikerjakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat ini.
Dari hasil sementara, Prabowo-Gibran menyapu bersih kemenangan di 16 provinsi. Sementara, Anies-Muhaimin bergantian menempati posisi kedua dengan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di 16 provinsi tersebut.
Terlepas dari hasil rekapitulasi itu, Anies mengatakan sikap resmi untuk beroposisi bakal diumumkan ke publik, setelah KPU rampung merekapitulasi hasil pemilu dan merilisnya untuk publik pada 20 Maret 2024.
"Jadi kita tunggu sampai tanggal 20 (Maret), baru kemudian nanti kita akan sampaikan (sikap)," cetunya. (*)