Hormati 58 Persen Pemilih, Prabowo-Gibran Disarankan Jangan Ajak Kubu Lawan di Pilpres 2024 Masuk Pemerintahan

Oleh Yohanes123Friday, 26th April 2024 | 14:30 WIB
Hormati 58 Persen Pemilih, Prabowo-Gibran Disarankan Jangan Ajak Kubu Lawan di Pilpres 2024 Masuk Pemerintahan
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disarankan tak merangkul kubu lawan pada Pilpres 2024, masuk ke dalam koalisi pemerintah. Foto: YouTube@KPURepublikIndonesia

PINUSI.COM - Ray Rangkuti, pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima) Indonesia, menyarankan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sebaiknya tak merangkul kubu lawan pada Pilpres 2024, untuk masuk ke dalam koalisi pemerintah. 

Menurut Ray, tidak merangkul kubu lawan dan membiarkan mereka berdiri sebagai oposisi, adalah sebuah keputusan bijak untuk menghormati 58 persen masyarakat Indonesia, yang memilih mereka pada gelaran Pilpres 2024. 

Ray juga meminta partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tak terlena dengan bujuk rayu Prabowo-Gibran.

Memilih berada di luar pemerintahan, kata Ray, juga merupakan sikap hormat kepada pemilih mereka. 

“Di sinilah pentingnya sang pemenang menghormati pilihan 42 persen rakyat itu."

"Jangan menarik-nariknya ke dalam koalisi dalam bentuk penjatahan kabinet dan sebagainya.”

“Pemenang juga sudah semestinya move on."

"Move on dari rasa masih bersaing. Pemilu sudah selesai. Prabowo-Gibran sudah mendapat 58 persen suara. Saatnya move on, yang menang berkuasa, yang kalah beroposisi,” kata Ray ketika dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024). 

Ray melanjutkan, koalisi gemuk yang diimpikan Prabowo-Gibran bikin demokrasi di negara ini menjadi tidak normal.

Demokrasi yang sehat, kata dia, mesti dikontrol oleh kekuatan politik yang besar dari pihak-pihak yang kalah dalam sebuah kontestasi politik.

Eks aktivis 98 itu sama sekali tak sepakat dengan rencana Prabowo-Gibran yang ingin membentuk koalisi jumbo itu. 

“Biarkanlah partai-partai tersebut tetap di luar pemerintahan, sebagai kontribusi penting dalam memperkuat dan menjaga tradisi demokrasi yang sehat.”

“Meskipun, di sisi lain, pencapaian ini dianggap sebagai bukti kepercayaan penuh dari rakyat pada mereka."

"Jika demikian, dengan dukungan besar dari pemilih, apa yang membuat mereka ragu-ragu dalam mengelola pemerintahan?” Tutur Ray.

Ray memaparkan, rencana pembentukan koalisi besar oleh Prabowo-Gibran adalah tanda pemenang Pilpres 2024 ragu-ragu memimpin negara ini.

Dengan dukungan 58 persen masyarakat Indonesia, Prabowo-Gibran, lanjut Ray, seharusnya percaya diri menjadi pemimpin bangsa.

“Jika demikian, dengan dukungan besar dari pemilih, apa yang membuat mereka ragu-ragu dalam mengelola pemerintahan?” Tanyanya. 

Prabowo-Gibran sedang berupaya menarik semua partai politik yang menjadi rival pada Pilpres 2024, untuk masuk ke dalam kabinet pemerintahannya.

Kubu Prabowo-Gibran mengeklaim dengan koalisi super besar itu, maka semua program yang telah digagas bakal tereksekusi dengan baik. 

Sejauh ini, baru NasDem yang menjadi satu-satunya partai politik dari kubu lawan yang menyatakan bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

PKB disebut-sebut bakal menyusul ke koalisi pemenang Pilpres 2024 ini.

NasDem dan PKB adalah pengusung Anies-Muhaimin. 

Sementara, PKS yang juga pengusung Anies-Muhaimin serta dua parpol pengusung Ganjar-Mahfud, yakni PDIP dan PPP, belum memberikan pernyataan sikap.

Namun, berbagai pihak menganalisa, PPP juga bakal bergabung.

Di sisi lain, PDIP juga dinilai berpeluang merapat. (*)

Terkini

Jaksa Agung Burhanudin Jenguk Anak Buahnya yang Menjadi Korban Pembacokan OTK
Jaksa Agung Burhanudin Jenguk Anak Buahnya yang Menjadi Korban Pembacokan OTK
PinNews | 3 hours ago
Secangkir Kopi dan Bayang-Bayang Judi Online
Secangkir Kopi dan Bayang-Bayang Judi Online
Opini | 4 hours ago
DPR Dukung Naturalisasi 4 Atlet Timnas Putri
DPR Dukung Naturalisasi 4 Atlet Timnas Putri
PinNews | 5 hours ago
Soal Ijazah Jokowi, Risman Dicecar 97 Pertanyaan
Soal Ijazah Jokowi, Risman Dicecar 97 Pertanyaan
PinNews | Monday, 26th May 2025 | 22:00 WIB
Pengelolaan Hutan Dinilai Berorientasi Keuntungan?
Pengelolaan Hutan Dinilai Berorientasi Keuntungan?
PinNews | Monday, 26th May 2025 | 21:32 WIB
Polda Metro Jaya Tertibkan 1.493 Atribut Ormas
Polda Metro Jaya Tertibkan 1.493 Atribut Ormas
PinNews | Monday, 26th May 2025 | 20:25 WIB
Kekuatan Harapan di Rumah: Mengungkap Pygmalion Effect dalam Keluarga
Kekuatan Harapan di Rumah: Mengungkap Pygmalion Effect dalam Keluarga
PinHealth | Monday, 28th April 2025 | 14:29 WIB
KSP Modal Teman Sukses Siap Kucurkan Dana untuk Kembangkan UMKM
KSP Modal Teman Sukses Siap Kucurkan Dana untuk Kembangkan UMKM
PinFinance | Monday, 28th April 2025 | 14:28 WIB
Kementerian PKP Dan Goto Tengah Persiapkan 2 Ribu Rumah Subsidi Untuk Pengemudi Ojek Online
Kementerian PKP Dan Goto Tengah Persiapkan 2 Ribu Rumah Subsidi Untuk Pengemudi Ojek Online
PinNews | Tuesday, 8th April 2025 | 23:04 WIB
Presiden Prabowo Ingin Berdialog Tertutup dengan Tokoh Pengusung Narasi "Indonesia Gelap"
Presiden Prabowo Ingin Berdialog Tertutup dengan Tokoh Pengusung Narasi "Indonesia Gelap"
PinNews | Tuesday, 8th April 2025 | 10:13 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta