PINUSI.COM - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, demokrasi era Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami kemunduran.
Menurutnya, kemerosotan demokrasi itu teridentifikasi dari tiga aspek, yakni kebebasan berbicara, pemilihan umum yang jujur dan adil, serta pemberian ruang pada pihak oposisi.
Menurut pandangan Anies Baswedan, ketiga poin itu tak terpenuhi selama rezim Jokowi berkuasa.
Dia menyebut, belakangan banyak yang ketakutan mengemukakan pendapatnya, hanya karena cemas ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
"Tentang kebebasan berbicara, teman-teman merasakan enggak ada perubahan kebebasan berbicara beberapa tahun ini?"
"Ya, menurun. Kekhawatiran, pemeriksaan kepada orang-orang yang mengkritik, itu terjadi," kata Anies Baswedan ketika ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, ditulis pada Kamis (14/3/2024).
Eks Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menyoal ruang oposisi.
Dia bilang, di era Jokowi, oposisi mengalami berbagai tekanan.
Dia bahkan mengatakan ada pihak-pihak yang sampai tak kuat berdiri di luar pemerintahan, dan akhirnya memilih bergabung di dalam lingkaran kekuasaan.
Bagi Anies, demokrasi seperti itu jelas tak sehat.
"Tentang oposisi, kita hampir tidak ada oposisi yang bisa hidup. Kenapa? Karena mendapatkan tekanan yang luar biasa untuk jadi oposisi itu akhirnya enggak kuat," tuturnya.
Anies mengatakan, oposisi sebetulnya ditutup rapat dan tak terendus publik, agar memberi kesan kepada masyarakat, demokrasi bangsa ini baik-baik saja.
"Tapi kalau oposisi ditekan-tekan itu enggak ada yang tahan tuh," imbuhnya.
Terakhir, Anies menyoroti pemilihan umum yang jujur dan adil.
Dia menyorot Pemilu 2024 yang diklaimnya penuh kecurangan.
Aksi culas yang menguntungkan pihak tertentu pada hajatan demokrasi lima tahun itu, katanya, terpampang nyata.
“Kemarin sudah berlangsung pemilunya, tapi bebas dan adilnya masih jadi pertanyaan nih," ucapnya.
Anies Baswedan menilai demokrasi yang sedang sakit di negara ini perlu perbaikan dari pemimpin-pemimpin yang akan datang.
"Masih jadi pertanyaan nih, dan itu mungkin yang dijatahkan teman-teman di sana, jadi saya melihat pada tiga kriteria itu."
"Demokrasi kita harus banyak koreksinya untuk bisa menjadi demokrasi yang baik," ucapnya.(*)