PINUSI.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri menutup peluang rujuk dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), setelah hubungan baik mereka selama lebih dari satu dekade mulai memanas pada Pilpres 2024.
Keduanya berbagi jalan politik.
Hal ini disampaikan Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), terkait sikap PDIP yang ogah mengundang Jokowi pada hajatan rapat kerja nasional (Rakernas) ke-5 PDIP.
"Sangat jelas tanda hubungan PDIP dengan Jokowi itu sudah cerai dan berpisah,” kata Ujang kepada wartawan, Senin (20/5/2024).
PDIP punya sejumlah alasan untuk tak mengundang Jokowi pada acara rakernas yang bakal diselenggarakan pada 24-26 Mei 2024 mendatang.
Salah satu alasannya, karena Jokowi dinilai sedang menyibukan diri sehingga terkesan tak punya waktu lowong.
Bahkan, Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua Pelaksana Rakernas Djarot Saiful Hidayat menegaskan, rakernas itu hanya buat internal PDIP, sehingga mereka tak meminta Jokowi hadir di acara itu.
Dengan pernyataan tersebut, Djarot secara tersirat menyampaikan Jokowi bukan lagi menjadi bagian dari PDIP.
“Hubungan yang antiklimaks, sudah tidak ada apa-apa."
"Sudah pisah ranjang dan pisah rumah antara PDIP dengan Jokowi.”
"Sebelum tidak mengundang ini kan PDIP sudah mengatakan Jokowi bukan kadernya lagi, jadi proses tidak mengundang ini adalah proses disharmonis yang antiklimaks," ulas Ujang.
Dengan menunjukkan sikap tegas seperti ini, PDIP, lanjut Ujang, tak bakal mau menampung Jokowi lagi.
Dengan sikap ini pula, PDIP, kata Ujang, seolah mengonfirmasi perseteruan dengan Jokowi bukan masalah sepele, dan bakal berlangsung lama dan sengit.
"Sudah tidak ada harapan balik lagi (Jokowi dan PDIP), sudah cerai."
"Dan kelihatannya perseteruannya akan panjang, akan lama," tuturnya. (*)