PINUSI.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri diyakini tetap pada pendirian untuk beroposisi di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia tak akan takluk pada rayuan-rayuan manis Prabowo.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, menyikapi peluang PDIP bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dia tak yakin rencana itu bakal terwujud.
Namun, di satu sisi, Megawati, kata Yunarto, sebetulnya bersedia bertemu Prabowo, namun perjumpaan keduanya tidak membuat PDIP secara otomatis masuk kabinet.
Yunarto memperkirakan Megawati dan Prabowo bakal bertemu setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada Oktober 2024.
"Kalau bertemu saya yakin iya sebelum pelantikan, tetapi apakah itu adalah simbol dari keputusan Ibu Mega luluh dan kemudian akan masuk ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran? Menurut saya tidak," kata Yunarto kepada wartawan, Senin (18/5/2024).
Megawati dan Prabowo disebut-sebut bakal bertemu setelah Pilpres 2024, namun keduanya belum bertemu sampai sekarang karena berbagai pertimbangan politis, salah satunya karena karena keberadaan Jokowi di kubu Prabowo.
PDIP sebetulnya tak punya masalah apa pun dengan Prabowo, begitu juga sebaliknya, hubungan Megawati-Prabowo diklaim sangat harmonis.
"Kami ingin jelaskan secara personal, secara pribadi hubungan Bu Mega dengan Pak Prabowo sangat baik, mereka berdua punya sejarah panjang,” ujar Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah beberapa waktu lalu.
Karena hubungan personal Megawati dan Prabowo terjalin baik, PDIP juga tak mau menutup pintu bertemu Prabowo.
Basarah mengatakan, kalau tak ada halangan, Megawati-Prabowo bisa duduk semeja, setelah PDIP menggelar rakernas pada 24-26 Mei 2024 mendatang.
"Apakah pertemuan secara pribadi itu akan atau dimungkinkan terlaksana? Bisa saja iya.”
“Tapi sekali lagi, Bu Mega adalah seorang tokoh bangsa yang tahu persis protokolernya."
"Mana protokoler sebagai pribadi seorang warga negara Indonesia, kapan beliau sebagai seorang ibu, dan kapan beliau sebagai Presiden Republik Indonesia kelima," paparnya. (*)