PINUSI.COM - Pengamat politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra menilai, peluang Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum Partai Golkar sangat kecil.
Kans Jokowi merengkuh pucuk pimpinan di partai berlambang pohon beringin itu bakal mental, sebab Golkar tak pernah kekurangan tokoh-tokoh besar.
Menurut Dedi, tokoh-tokoh besar di Golkar punya pengaruh sangat kuat.
Jadi, menurutnya kursi ketua umum partai tersebut tidak akan jatuh pada tangan orang dari luar Golkar.
“Golkar bukan partai yang miskin tokoh."
"Golkar cukup banyak faksi dan tokoh populer serta kuat di internal,” kata Dedi, Kamis (14/3/2024).
Presiden Jokowi disebut-sebut bakal merapat ke Golkar setelah purnatugas pada Oktober 2024.
Bahkan, isunya Jokowi mengincar kursi ketua umum.
Wacana berlabuhnya Jokowi ke Golkar santer dalam sepekan belakangan ini.
Menurut Dedi, isu merapatnya Jokowi ke Golkar dirasa tak masuk akal, apalagi Jokowi mengincar kursi ketum.
Menurutnya, isu tersebut irasional.
"Jika Jokowi berupaya merebut Golkar di tahun 2019 mungkin cukup rasional, tetapi saat ini Jokowi menghadapi masa pensiun,” ulasnya.
Lebih jauh Dedi mengatakan, sepanjang sejarah berdirinya Golkar, partai tersebut tak pernah dipimpin oleh orang-orang dari luar partai.
Golkar, kata dia, selalu dinakhodai oleh tokoh-tokoh yang mereka didik sendiri di internal partai.
Tak hanya itu, Dedi menilai partai politik sekaliber Golkar memiliki berbagai dinamika politik di internalnya, hal ini yang menyulitkan pihak luar untuk masuk dan menempati posisi strategis di Golkar.
"Tetapi di Golkar dia akan hadapi banyak tokoh, yang belum tentu satu suara, dan juga Golkar belum pernah punya catatan dipimpin oleh non kader Golkar," bebernya. (*)