PINUSI.COM - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi pernyataan ketua MPR sekaligus politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet, yang mengusulkan adanya rekonsiliasi nasional yang mempertemukan tiga kontestan di Pilpres 2024, yakni kubu Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.
Menurut Mardani, rekonsiliasi sah-sah saja, itu adalah sebuah siklus politik yang sudah lazim di negara ini.
Bahkan, pihaknya telah lama mengusulkan ide ini, namun Mardani menegaskan, rekonsiliasi tak membuat Anies dan Ganjar secara otomatis masuk ke kubu Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024.
"Rekonsiliasi adalah sebuah proses dan tidak bermakna semuanya bergabung menjadi koalisi," kata Mardani di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (20/5/2024).
Mardani menegaskan, rekonsiliasi boleh saja dilakukan, tetapi jalan politik tak bisa ditentukan hanya dengan berkonsolidasi.
Dia mengatakan, semua pihak tak bisa dipaksa untuk berkoalisi dengan pihak pemenang pilpres.
Sebab, menurut dia hal ini bakal berimbas pada proses demokrasi di Indonesia.
Mardani menegaskan, ketika semua memilih berkoalisi, maka demokrasi hanya lawak, sebab tak ada oposisi yang menjadi penyeimbang sekaligus pengontrol pemerintah.
"Justru ketika semuanya meloncat jadi satu perahu, jadi demokrasi yang lucu Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, Bamsoet mendesak Prabowo, Anies, dan Ganjar segera menggelar rekonsiliasi nasional pasca-Pilpres 2024.
Bamsoet mengaku dirinya bersama pimpinan aktivis dari forum aktivis nasional, siap memfasilitasi rekonsiliasi tersebut.
Pihaknya sedang menyiapkan segala sesuatunya untuk mengeksekusi gagasan tersebut.
"Saya dan para pimpinan aktivis dari forum aktivis nasional sedang menyiapkan inisiasi suatu pertemuan rekonsiliasi, yang ingin menyatukan dalam suatu forum 01, 02 dan 03."
"Pak Prabowo, Pak Anies, dan Pak Ganjar," ungkap Bamsoet. (*)