PINUSI.COM - Pada perdagangan Rabu (13/3/2024), harga emas batangan yang dijual di PT Pegadaian bergerak mixed.
Harga emas jenis Antam menguat, sedangkan harga emas jenis UBS melemah.
Pegadaian menjual berbagai jenis emas, antara lain Antam, Antam Retro, dan UBS.
Ukurannya pun beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam ukuran satu gram tercatat sebesar Rp1.241.000 atau naik Rp2.000 per gram.
Harga rata-rata emas Antam berbagai ukuran mengalami kenaikan sebesar 0,17% dibandingkan perdagangan kemarin.
Emas batangan ini tersedia dalam ukuran/satuan mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
0.5 gram: Rp672.000,00
1.0 gram: Rp1.241.000
2.0 gram: Rp2.419.000
3.0 gram: Rp3.603.000
5.0 gram: Rp5.971.000
10.0 gram: Rp11.885.000
25.0 gram: Rp29.584.000
50.0 gram: Rp59.087.000
100.0 gram: Rp118.093.000
250.0 gram: Rp294.960.000
500.0 gram: Rp589.703.000
1000.0 gram: Rp1.179.365.000.
Harga emas UBS yang diterbitkan oleh PT Untung Bersama Sejahtera berada di level Rp1.210.000 per gram, turun Rp11.000.
Harga rata-rata emas untuk berbagai satuan melemah 0,08%.
Emas UBS tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 500 gram.
0.5 gram: Rp646.000
1.0 gram: Rp1.210.000
2.0 gram: Rp2.401.000
5.0 gram: Rp5.932.000
10.0 gram: Rp11.801.000
25.0 gram: Rp29.445.000
50.0 gram: Rp58.767.000
100.0 gram: Rp117.487.000
250.0 gram: Rp293.630.000
500.0 gram Rp586.568.000.
Harga emas Pegadaian berhasil bertahan ketika emas global turun 1,12% pada perdagangan Selasa (12/3/2024).
Harga emas juga berada di bawah tekanan pada perdagangan Selasa, turun lebih dari 1%, karena laporan inflasi Amerika Serikat (AS) mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve (Fed).
Harga konsumen AS naik tajam diBulan Februari, mengindikasikan kekakuan inflasi.
Data menunjukkan, indeks harga konsumen (IHK) naik 0,4% bulan ke bulan di Bulan Februari.
Secara tahunan, indeks ini naik 3,2%, di atas perkiraan 3,1%.
Menurut perangkat FedWatch CME, pasar melihat peluang 70% untuk penurunan suku bunga AS pada Juni 2024.
Pertemuan kebijakan bank sentral AS berikutnya akan diadakan pada 20 Maret.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS.
Apabila suku bunga AS naik, imbal hasil dolar AS dan obligasi AS akan naik.
Dolar AS yang lebih kuat merugikan emas, karena membuat emas lebih sulit dibeli dan mengurangi permintaan.
Kenaikan imbal hasil obligasi AS juga akan mengurangi daya tarik emas, karena emas tidak memiliki imbal hasil.
Namun, jika suku bunga turun, dolar AS dan imbal hasil US Treasury akan turun, sehingga menurunkan biaya peluang untuk memiliki emas. Hal ini meningkatkan daya tarik mengoleksi emas. (*)