PINUSI.COM - Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsyi mengaku pihaknya segera menentukan sikap, setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pemilu 2024.
PKS belum menentukan sikap untuk lima tahun ke depan, duduk di dalam lingkaran kekuasaan, atau berdiri di luar pemerintahan menjadi oposisi.
Kendati belum menentukan sikap politik, PKS condong berdiri sebagai oposisi jika calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang mereka dukung, gagal di pilpres kali ini.
Bagi Habib Aboe Bakar, di negara demokrasi macam Indonesia, wajib ada partai politik yang berani beroposisi.
Jika semua parpol takluk oleh iming-iming jabatan dan memilih duduk di dalam lingkaran kekuasaan, maka itu adalah tanda demokrasi di negara ini telah mati. Hal ini jelas bikin malu Indonesia di kancah internasional.
"Kalau satu negara tidak ada oposisi, enggak malu apa kita di mata dunia?" Kata Habib Aboe kepada wartawan, Sabtu (16/3/2024).
PKS sudah mencicipi nikmat kekuasan ketika menjadi bagian pemerintah pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pun sebaliknya, partai politik ini juga memainkan peran oposisi selama 10 tahun di era Presiden Joko Widodo.
Bahkan, sekarang PKS tercatat sebagai satu-satunya partai oposisi di pemerintahan Jokowi, setelah sejumlah partai politik seperti PAN dan Partai Demokrat memilih gabung ke pemerintahan
Habib Aboe berharap, pada pemerintahan selanjutnya, ada partai politik yang berani berdiri di luar pemerintahan.
Oposisi, kata dia, memainkan peran yang sangat penting, mereka lah yang bertugas mengoreksi berbagai kebijakan pemerintah.
"Negara enggak ada yang check and balance, enggak ada yang kontrol, jadi semuanya manut, enggak bisa juga!"
"Semoga masih ada partai-partai yang berkeinginan mengontrol pemerintahan," harapnya. (*)