PINUSI.COM - Pada tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), berhasil mengurangi penggunaan kas operasi untuk operasional dan investasi, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut data laporan keuangan GOTO per Maret 2024, perusahaan menggunakan uang untuk operasi sebesar Rp185,31 miliar, turun 90,48% dari 1,95 triliun pada kuartal I-2023.
Laporan keuangan menunjukkan penggunaan kas operasi, termasuk pembayaran kepada pelanggan, pembiayaan kepada pengguna, pembayaran kepada pemasok (toko dan penyedia jasa logistik), pembayaran kepada karyawan, dan pembayaran biaya keuangan.
Dengan tambahan penerimaan pelanggan sebesar 5,15 triliun, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi GOTO pada Maret 2024 adalah 81,68 miliar, turun 95,77% dari 1,93 triliun pada Maret 2023.
Secara keseluruhan, GOTO masih memiliki total kas dan setara kas, termasuk deposito sebesar 23,02 triliun pada Maret 2024.
Dengan total aset sebesar 47,74 triliun, masih ada liabilitas sebesar 12,57 triliun dan total ekuitas sebesar 35,17 triliun.
"Pada kuartal pertama 2024, GoTo mencatatkan pertumbuhan topline kuat."
"Hal ini tercermin pada pertumbuhan GTV inti Grup sebesar 32% dibandingkan tahun sebelumnya, serta pertumbuhan pendapatan bruto sebesar 18% dibandingkan tahun sebelumnya."
"Sementara, EBITDA yang disesuaikan, tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga kami berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan pedoman EBITDA yang disesuaikan untuk tahun buku 2024."
"Kami akan tetap berinvestasi dengan hati-hati, mempertahankan pengelolaan beban usaha secara disiplin, seiring langkah mempertahankan pertumbuhan bisnis jangka panjang," ujar Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo, Senin (29/4/2024)..
Pendapatan bersih perusahaan meningkat 22% menjadi Rp 4,08 triliun pada kuartal I-2023, dari Rp3,33 triliun pada kuartal sebelumnya.
Pendapatan terbesar berasal dari imbalan jasa, yang mencapai Rp1,58 triliun, atau 39 persen dari total pendapatan. Disusul oleh pendapatan dari jasa pengiriman sebesar 1,38 triliun, pinjaman sebesar 285 miliar, iklan sebesar 264 miliar, e-commerce sebesar 110 miliar (dari Shop Tokopedia), dan pendapatan tambahan sebesar 458 miliar.
Oleh karena itu, pada kuartal I-2024, perusahaan mencatatkan rugi bersih atribusi entitas induk sebesar Rp861,91 miliar, penurunan sebesar 78 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 3,86 triliun. Jumlah ini menunjukkan rugi terendah dalam sejarah perusahaan sejak Desember 2015.
Sebagai perbandingan, rugi atribusi GOTO pada kuartal I-2022 sebesar Rp6,47 triliun, dan rugi pada kuartal I-2021 sebesar Rp1,81 triliun.
Selain peningkatan pendapatan, GOTO juga menekan biaya dan beban sebesar 32% menjadi Rp 5,02 triliun, dari Rp 7,38 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan terbesar terlihat pada tanggung jawab penjualan dan pemasaran, yang turun 56% menjadi Rp723 miliar dari Rp 1,63 triliun, dan tanggung jawab pengembangan produk, yang turun 62% menjadi Rp353 miliar dari Rp 933 miliar. (*)