PINUSI.COM - Beberapa negara dalam beberapa pekan terakhir dilanda cuaca panas ekstrem, hingga membuat beberapa sekolah diliburkan.
Gelombang panas ekstrem ini juga menimbulkan kematian.
Thailand telah mengeluarkan peringatan baru terkait cuaca panas terik pada Kamis (25/4/2024).
Panas ekstrem ini mengakibatkan 30 orang meninggal.
Suhu panas yang mencapai 52 derajat celsius, membuat Pemerintah Kota Bangkok mengimbau masyarakatnya tetap di rumah.
Bukan hanya Thailand, di Kerala, India, dua orang meninggal karena panas ekstrem ini.
Suhu di India mencapai 41 derajat celsius, kemudian meningkat 5,5 derajat celsius, hingga mengakibatkan dua orang meninggal, yang berusia 90 tahun dan 53 tahun.
Meskipun begitu, para ahli medis masih menelusuri kemungkinan penyebab lain kematiannya.
"Kami belum memastikan apakah kematian ini disebabkan oleh gelombang panas."
"Proses medis untuk memeriksa kematian tersebut sedang berlangsung," kata pejabat penanggulangan bencana negara bagian Shekhar Kuriakose, di ibu kota negara bagian Thiruvananthapuram, India.
Dua anak di Gaza, Palestina, meninggal karena gelombang panas.
"Kami menerima laporan setidaknya dua anak tewas akibat gelombang panas," ungkap Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini, dalam unggahannya di X, Sabtu (27/4/2024).
Lazzarini menuturkan, selama beberapa pekan terakhir, Jalur Gaza dilanda panas ekstrem yang mengkhawatirkan.
Hingga saat ini, 1,5 juta warga Palestina di wilayah Rafah harus tinggal di bangunan seperti kaca, agar mampu mengurangi suhu panas. (*)