PINUSI.COM - Sepeda motor Harley Davidson yang dikendarai dokter Abdul Aziz dan istrinya yang mengalami kecelakaan maut di Probolinggo, Jawa Timur, diduga kendaraan bodong.
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim melakukan olah TKP atas kecelakaan maut yang melibatkan moge Harley warna hitam bernopol B 6363 ZN itu, dan ternyata tidak ada datanya.
"Kami telah melakukan pengecekan dari TNKB ataupun nomor kendaraan yang melekat pada kendaraan tersebut."
"Itu (TNKB) tidak terdaftar," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin.
Komarudin menuturkan, nomor rangka dan nomor mesin motor Harley-Davidson yang dikendarai dokter Abdul Aziz, tidak teridentifikasi dan teregistrasi.
Sehingga, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait keberadaan motor bodong ini.
"Kami akan terus melakukan pendalaman, termasuk penyebab kecelakaan dari beberapa saksi yang sudah dimintai keterangan," ujarnya.
Masa berlaku STNK motor Harley Davidson yang dikendarai Dokter Abdul Aziz dan istrinya, Erysha Kartika, sudah mati sejak 2013.
Sementara, pajaknya belum dibayar sejak 2011, sebesar Rp3.513.500 per tahunnya.
Dalam hasil olah TKP, Komarudin menyebutkan kecelakaan ini melibatkan kendaraan bermotor berkecepatan tinggi.
"Kemudian kami juga melihat ada titik pergeseran ataupun titik akhir dari kendaraan, mulai dari titik tabrakan sampai dengan posisi akhir yang cukup jauh, itu ada potensi kemungkinan berkecepatan tinggi," papar Komarudin.
Lokasi pergeseran dari titik tabrak hingga titik akhir itu menurutnya berjarak 38 meter.
Namun timnya akan terus menelusuri lebih lanjut penyebab kecelakaan.
"Selain itu, kecelakaan ini bukan kecelakaan menonjol."
"Hanya karena yang terlibat kendaraan ber-CC besar atau oleh masyarakat disebut moge atau motor gede, jadi menarik perhatian publik," imbuhnya. (*)