PINUSI.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyentil Anies Baswedan, yang mulai ditinggal partai pengusung, pasca-kekalahan di Pilpres 2024.
Menurut Fahri, eks Gubernur DKI Jakarta itu tidak bisa berbuat banyak setelah kehilangan kendaraan politik.
Dia menyentil Anies Baswedan yang selama ini terkesan tak mau bergabung ke partai politik dan cenderung independen.
Namun ketika hendak maju pilpres, dirinya justru menyadarkan nasibnya pada partai politik
"Jangan kita merasa aku ini hebat sendiri loh, aku ini terkenal, aku ini ramai di TikTok, segala macam."
"Kalau aku masuk partai politik, rusak aku lho."
"Terus habis gitu pengin nyalon pakai partai politik."
"Pikiran itu tidak bertanggung jawab,” kata Fahri, dikutip dari saluran YouTube Akbar Faizal, Jumat (3/5/2024).
Fahri menegaskan, di negara demokrasi macam Indonesia, keberadaan partai politik sangat penting.
Baginya, partai politik mesti diperkuat untuk menghasilkan demokrasi yang berkualitas.
Dia lantas kembali melontarkan sentilan menohok ke orang-orang yang terkesan anti-partai politik, namun di sisi lain mereka membutuhkan parpol sebagai kendaraan politik pada momen tertentu.
"Semua beragam itu bisa masuk partai, jangan ada orang merasa suci di luar, karena dia tidak berpartai, tapi begitu ada kekuasaan mendekat ke partai."
"Itu kemunafikan yang mesti dihentikan di negeri ini," tegasnya.
Anies Baswedan saat ini berjalan sendiri, setelah NasDem dan PKB putar haluan masuk koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Di sisi lain, PKS juga ogah memberi panggung politik ke Anies Baswedan pada Pilkada DKI 2024.
Sikap ketiga partai pengusung di Pilpres 2024 itu membuat Anies Baswedan seperti anak ayam yang kehilangan induk.
Menurut Fahri, nasib Anies Baswedan yangs sekarang ini adalah contoh betapa pentingnya peran partai politik di negara ini.
Kberadaan partai politik tak boleh dianggap remeh, sebab karier politik tidak bisa lepas dari keberadaan partai politik itu sendiri.
"Iya dong, Anies Baswedan adalah korban dari insiden ini,” tutur Fahri.
Fahri kemudian meminta Anies merenungi keputusannya.
Tanpa partai politik, Fahri memastikan karier politik Anies Baswedan bakal mandek dan tak berkembang.
“Coba merenung agak dalam lah apa yang terjadi pada dirimu kemarin itu, pikirkan agak dalam."
"Karena harusnya kalau dia tanya, waktu itu saya mengajak dia koreksi sistemnya dulu, dan mengajak dia untuk lebih tegas,” paparnya. (*)