PINUSI.COM - Komunitas kripto ramai dengan diskusi tentang peristiwa halving yang akan datang, meskipun pasar sedang melemah.
Konsensus menunjukkan halving belum sepenuhnya diperhitungkan, tetapi retracement saat ini dalam harga bitcoin dilihat oleh beberapa orang, sebagai kesempatan terakhir untuk membeli penurunan sebelum pasar altcoin lepas landas.
Saat artikel ini ditulis, harga bitcoin diperdagangkan pada USD 64.354, setelah turun 4,6% dalam 24 jam terakhir.
Terlepas dari volatilitas jangka pendek ini, bitcoin naik lebih dari 50% sejak awal tahun.
Para analis mengatakan, kemunduran bitcoin dari level tertinggi sepanjang masa di atas USD73.000 menjadi sekitar USD63.000, merupakan kesempatan jangka pendek bagi investor untuk membeli kripto, dengan harga yang lebih menguntungkan.
Jaringan Bitcoin sedang menyiapkan peristiwa halving berikutnya, yang diperkirakan akan terjadi setiap 210.000 blok atau sekitar empat tahun sekali.
Secara historis, para trader telah mengamati peristiwa ini secara saksama, karena hal ini secara langsung mempengaruhi bitcoin (BTC) dan dinamika pasarnya.
Acara ini akan mengurangi reward penambangan dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC per blok, tetapi penambang akan terus menerima biaya transaksi untuk upaya mereka.
Awalnya, para penambang diberi imbalan 50 bitcoin untuk setiap blok yang ditambahkan ke dalam blockchain saat pembuatan Bitcoin.
Namun, pada setengah tahun pertama, imbalan ini dikurangi menjadi 25 bitcoin, dan pada setengah tahun berikutnya di tahun 2016 dan 2020, imbalan tersebut dikurangi lagi menjadi 12,5 BTC dan 6,25 BTC.
Pengurangan pasokan ini berdampak langsung pada pasokan pasar bitcoin, dan akibatnya pada dinamika harga di pasar kripto yang lebih luas.
Menurut para analis di Bernstein, bitcoin baru-baru ini hanya berisi kurang dari $10.000 dari harga tertingginya sepanjang masa, yaitu lebih dari $73.000 menjadi sekitar $63.000, sehingga memberikan peluang pembelian.
"Kami yakin fase konsolidasi Bitcoin saat ini bersifat sementara, dan menawarkan peluang dip buying sebelum Bitcoin halving," kata analis Bernstein.
Dalam sebuah catatan kepada klien, Bernstein menyatakan fase konsolidasi Bitcoin saat ini bersifat sementara, dan memberikan kesempatan bagi para trader untuk memosisikan ulang risiko menjelang peristiwa halving.
Para analis tetap bullish terhadap bitcoin dan ekosistem kripto secara keseluruhan, melihat 18 bulan ke depan sebagai peluang untuk pertumbuhan.
Bernstein sebelumnya berpendapat, saham-saham kecil yang diperdagangkan secara publik paling cocok sebagai saham ekuitas untuk transisi harga Bitcoin, terutama menuju target siklus 2024-2025.
Ia juga memprediksi kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan akan meningkat tiga kali lipat menjadi USD 7,5 triliun pada akhir 2025.
Dampak dari ETF bitcoin spot AS seperti GBTC Grayscale tetap menjadi faktor penting dalam dinamika pasar.
GBTC mencatat arus keluar harian sebesar USD 642,5 juta, mewakili arus keluar bersih sebesar USD 154,4 juta untuk pertama kalinya sejak 1 Maret.
Terlepas dari penyesuaian harga saat ini, para analis tetap positif terhadap prospek jangka panjang bitcoin, memprediksi siklus tertinggi USD 150.000 pada 2025.
Perkiraan optimis ini mencerminkan keyakinan penyesuaian harga saat ini merupakan bagian alami dari tren pasar, dan memberikan peluang pembelian strategis bagi mereka yang ingin melihat masa depan.
Secara keseluruhan, bitcoin berada dalam fase retracement, dan telah melepaskan sebagian dari kenaikannya baru-baru ini.
Beberapa investor melihat situasi ini sebagai kesempatan untuk membangun atau memperluas posisi bitcoin mereka. (*)