PINUSI.COM - Kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendaftarkan gugatan hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (21/3/2024).
Kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pilpres 2024 yang dimenangkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pantauan PINUSI.COM di lokasi, tim kuasa hukum Anies-Muhaimin tiba di Gedung MK sekitar pukul 08.00 WIB.
Mereka tampak membawa setumpuk berkas. Tak diketahui secara jelas materi dalam berkas tersebut, namun diduga itu adalah dokumen yang akan didaftarkan dalam proses registrasi Perselisihan Hasil Pemilihan Umum atau PHPU.
Tim kuasa hukum Anies-Muhaimin belum memberi keterangan apa pun kepada media, mereka langsung masuk ke dalam Gedung MK untuk mendaftarkan sengketa pemilu.
Wakil Ketua MK Saldi Isra mengatakan, MK membuka pendaftaran sehari setelah rapat pleno penetapan hasil pemilu yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pendaftaran dibuka sehari setelah pengumuman hasil Pemilu.
"Kalau untuk sengketa pendaftaran perkara dari presiden dan wakil presiden akan mulai dihitung satu hari setelah pelaksanaan penetapan oleh KPU."
"Dengan demikian, MK secara resmi memulai membuka pendaftaran bagi yang akan mengajukan sengketa pemilu," kata Saldi kepada wartawan, Kamis (21/3/2024).
Sementara, Sekretaris Jenderal MK Heru Setiawan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan prosedur pendaftaran sengketa pemilu.
Semua proses administrasi pendaftaran sengketa pemilu dilakukan di gedung 1,2, dan 3.
Pihaknya juga menyediakan layanan konsultasi kepada pihak-pihak yang hendak menggugat hasil Pemilu 2024.
"Pelaksana tugas yang tergabung dalam Gugus Tugas Dukungan Penanganan Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Tahun 2024 sejak sore hari telah memberikan layanan konsultasi bagi para peserta pemilu dalam pengajuan permohonan yang akan diajukan ke MK," jelas Heru.
Pada pilpres kali ini, Anies-Muhaimin hanya mampu finis di posisi kedua dengan perolehan suara 40.791.906.
Pasangan ini hanya menang di dua provinsi, yakni Aceh dan Sumatera Barat.
Sementara, Ganjar-Mahfud menjadi capres-cawapres yang paling telak menelan kekalahan.
Pasangan itu tidak menang di satu provinsi pun. Mereka tumbang di semua daerah, termasuk di Jawa Tengah, yang 10 tahun dipimpin Ganjar.
Pasangan ini terkunci di posisi ketiga dengan raihan 27.040.878 suara.
Di sisi lain, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nyaris menyapu bersih kemenangan di semua provinsi.
Keduanya menang di 36 provinsi, mereka hanya kalah di Aceh dan Sumatera Barat.
Total perolehan suara di tingkat nasional tembus 96.214.691. (*)
