PINUSI.COM - Presiden Joko Widodo membuka peluang memperpanjang program bantuan sosial berupa beras setelah Juni 2024.
Keputusan ini akan bergantung pada ketersediaan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pengumuman ini disampaikan oleh Jokowi saat berkunjung ke Kompleks Pergudangan Bulog di Kampung Melayu, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, pada 20 Maret 2024, di mana ia juga menyerahkan langsung bantuan pangan kepada penerima manfaat.
"Saya akan buka peluang agar program ini bisa dilanjutkan hingga Desember, namun semua tergantung pada ketersediaan anggaran," kata Jokowi yang dikutip dari situs Sekretariat Presiden.
Sebelumnya, Jokowi telah berkomitmen memberikan bantuan sosial berupa beras hingga Juni.
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi menegaskan pemerintah akan terus memantau situasi APBN untuk memastikan kelanjutan dari program bantuan pangan ini, yang telah dirasakan manfaatnya oleh banyak masyarakat.
Presiden didampingi oleh berbagai pejabat terkait selama kegiatan tersebut, termasuk Ketua Komisi V DPR Lassarus dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Selain bantuan beras, pemerintah juga menetapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan, menggantikan BLT El Nino, dengan 18,8 juta warga menerima total Rp600 ribu untuk tiga bulan pertama tahun ini.
Pada Januari 2024, pemerintah telah mengalokasikan dana sosial sebesar Rp78,06 triliun, sebagai bagian dari upaya mengatasi kenaikan harga beras yang terjadi secara global akibat perubahan iklim dan gagal panen.
Jokowi juga membantah pembagian bansos ini memiliki motif politik, mengingat tahun ini merupakan tahun politik dan telah mendapat kritik.
Presiden menekankan, kenaikan harga beras adalah fenomena global yang disebabkan oleh perubahan iklim dan gagal panen, sehingga bantuan ini diberikan untuk membantu masyarakat menghadapi situasi tersebut. (*)