PINUSI.COM - Analis politik Hendri Satrio alias Hensat turut menyoroti permintaan kader PDIP, yang ingin Megawati Sukarnoputri kembali menjadi ketua umum partai banteng moncong putih itu, untuk periode 2025-2030.
Hensat mengatakan, keinginan kader PDIP yang mengemuka di rapat kerja nasional (Rakernas) ke-V di Ancol, Jakarta Utara itu, bukan berarti PDIP gagal melakukan kaderisasi.
Menurutnya, keinginan mayoritas kader PDIP itu adalah tanda kepuasan atas kepemimpinan Megawati selama puluhan tahun belakangan ini.
Dia mengatakan, PDIP sebetulnya tak pernah kekurangan kader-kader kompeten untuk menjabat ketua umum partai menggantikan posisi Megawati.
Namun, kepemimpinan Megawati selama ini dirasa jauh lebih baik.
“Situasinya masih menghormati Bu Mega," kata Hensat kepada wartawan, Senin (27/5/2024).
Dalam Rakernas ke-V itu, Megawati sempat memberi kode bakal menyerahkan estafet kepemimpinan partai kepada putrinya, Puan Maharani.
Namun, tanda yang dikasih Megawati justru dibalas dengan permintaan kader, yang ingin agar dirinya kembali menakhodai partai politik itu satu periode lagi.
Menurut Hensat, permintaan kader PDIP itu bukan bentuk penolakan terhadap Puan Maharani.
Dia mengatakan, kader PDIP memercayai Puan selayaknya mereka meyakini Megawati.
Namun, di usia Megawati yang semakin sepuh, mereka ingin menghormati yang bersangkutan, dengan memberinya satu kesempatan lagi untuk membesut PDIP.
“Jadi bukan karena kader belum yakin ke Puan,” ulasnya.
Hensat melanjutkan, Megawati masih punya pengaruh sangat kuat.
Untuk itu, dia meyakini ketua umum baru yang memimpin PDIP, bakal ditunjuk langsung oleh Megawati.
Dia, kata Hensat, jelas sudah mengantongi sejumlah kandidat yang diyakini mampu memimpin PDIP.
"PDIP ini partai yang tidak pernah kekurangan kader pemimpin," ulasnya. (*)