PINUSI.COM - Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan merespons hasil akhir rekapitulasi Pilpres 2024 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Anies memulai dengan menegaskan pentingnya proses daripada hasil akhir, di mana proses yang jujur adil dan bersih akan dilegitimasi oleh semua.
"Hari ini KPU telah mengeluarkan pengumuman resmi yang hasilnya dalam versi KPU telah kita dengar bersama."
"Namun, dalam sebuah pemilihan, proses tak kalah penting dari hasil akhirnya."
"Proses pemilihan itu penting untuk dipastikan terbuka, adil, dan bebas dari tekanan, untuk menjamin bahwa semua suara yang memenuhi syarat akan didengar dan dihormati."
"Proses pemilihan itu penting untuk dijaga agar memastikan legitimasi, kepercayaan, dan inklusifitas dalam hasilnya," tutur Anies.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, tanpa adanya proses yang kredibel, legitimasi calon yang terpilih bisa menyebabkan keraguan.
Maka, menjaga integritas proses pemilihan adalah fundamental untuk kelangsungan demokrasi, dan terpenuhinya aspirasi masyarakat secara keseluruhan.
Anies menilai, dalam prinsip negara demokrasi modern, ketika kita melihat ketidaknormalan dan penyimpangan, jangan melakukan agitasi kepada publik.
"Pemimpin yang lahir dari proses yang ternodai dengan kecurangan dan penyimpangan, akan menghasilkan rezim yang melahirkan kebijakan yang penuh ketidakadilan, dan kita tak ingin ini terjadi."
"Langkah yang kita lakukan bukanlah marah-marah dan melakukan agitasi kepada publik, namun langkah kita adalah mengumpulkan semua bukti-bukti untuk dibawa ke depan hakim."
"Kami ingin negara ini terus membangun kematangan politik, bukan malah mundur mendekati masa pra reformasi," terang paslon 01 Anies Baswedan di Jakarta, Rabu (21/3/2024).
Meskipun begitu, Anies menyadari ada pihak-pihak yang berusaha mendegradasi usaha konstitusional Timnas AMIN, sekaligus ada banyak pihak juga yang menyarankan agar tidak mengajukan gugatan penyimpangan, karena kemungkinan mendapatkan keadilan yang kecil, tetapi berbagai ketidaknormalan tersebut tidak dapat dibiarkan.
Ia pun mengajak semua pihak terus melanjutkan perjuangan dan mendukung langkah tim hukum, sehingga apa pun temuannya akan menjadi fakta sejarah bangsa ini.
"Kami tegaskan, kami tak ingin membiarkan berbagai penyimpangan demokrasi ini berlalu tanpa catatan, dan menjadi preseden buruk bagi semua penyelenggaran pemilihan ke depan, baik tingkat nasional maupun ratusan pilkada dan pileg tingkat I."
"Karena kami sadar dalam situasi saat ini, kemungkinan mendapatkan keadilan terasa amat kecil."
"Berbagai lembaga-lembaga negara yang terkait penyelenggaraan pemilu dan penyelesaian sengketa, telah terkooptasi oleh oknum-oknum yang terbukti melanggar etik, bahkan ada yang ketuanya sampai berkali-kali mendapat peringatan, tapi tetap dibiarkan menjalankan perannya."
"Mari kita terus jalankan perjuangan ini dengan menjunjung tinggi etika, menjaga kedamaian, dan persatuan."
"Kita dukung langkah tim hukum, dan biarlah segala temuan yang disampaikan nanti menjadi rekam sejarah yang tercatat secara resmi dalam lembaran risalah-risalah Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia."
"Apa pun takdir yang telah ditetapkan oleh nanti, kami akan tetap membersamai gerakan perubahan."
"InsyaAllah, gerakan ini akan terus bergulir membesar ke depan, dan membawa perubahan-perubahan yang baik dan diperlukan oleh bangsa ini," bebernya. (*)