PINUSI.COM - Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana membuat klub presiden yang beranggotakan tiga presiden terdahulu, yakni Megawati Sukarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo.
Rencana ini disambut gembira banyak pihak, namun tidak sedikit pula yang pesimistis, mengingat hubungan Megawati dengan SBY dan Jokowi tak harmonis.
Hubungan ketiga tokoh ini memang sudah berjarak sejak lama.
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai, sebetulnya pembentukan klub presiden tak begitu penting.
Tak ada kebutuhan mendesak yang mengharuskan ketiga tokoh itu berunding satu meja.
Menurut Adib, pembentukan klub presiden ini hanya untuk memulihkan hubungan ketiga tokoh, terutama untuk merekonsiliasi hubungan Megawati dengan Jokowi, yang sudah berbeda jalan sejak Pilpres 2024.
"Urgensinya sih sebenarnya tidak terlalu ada kalau menurut saya, meski sah saja."
"Saya melihat ini sebenarnya gelagat untuk dalam tanda kutip mengislahkan Pak Jokowi dan Bu Megawati yang lagi keras dan panas," kata Adib kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).
Selain bertujuan mendamaikan ketiga tokoh ini, tujuan lainnya yang ingin dicapai Prabowo dari pembentukan klub presiden adalah ketenangan politik pada masa pemerintahannya.
Apabila ketiga tokoh ini bersepakat damai, maka roda pemerintahan Prabowo bisa mulus berjalan, PDI juga punya peluang bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran bersama SBY dan Jokowi.
"Jadi menurut saya, ini untuk menekan agar politik stabil."
"Sebenarnya ujung-ujungnya ya biar rekonsiliasi,” tuturnya.
Terpisah, juru bicara Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi wacana pembentukan klub ini.
Salah satunya adalah ingin mengetahui pengalaman ketiga presiden itu memimpin Indonesia, pengalaman ketiganya dapat diadopsi pada pemerintahan Prabowo-Gibran.
Selain ingin mendengar pengalaman kepemimpinan ketiganya, Prabowo, kata Dahnil, juga ingin ketiga tokoh bangsa itu duduk satu meja dan terlibat langsung dalam pembentukan kabinet kerja Prabowo-Gibran.
Masukan dan arahan ketiganya, kata Dahnil, jelas sangat bermanfaat.
"Pak Prabowo secara berulang menyebutkan beliau ingin sekali duduk bareng, diskusi panjang dengan para mantan presiden nantinya, sehingga ada presidential club,” beber Dahnil. (*)