PINUSI.COM - Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berbeda sikap dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, terkait hasil Pilpres 2024.
Anies-Muhaimin tak terima dan langsung menggugat kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke Mahkamah Konstitusi (MK), sedangkan Surya Paloh menunjukkan sikap sebaliknya, dia mengaku dirinya dan NasDem sebagai pengusung utama pasangan Anies-Muhaimin, menerima hasil Pilpres 2024.
Terkait perbedaan sikap itu, Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia Andi Yusran mengatakan, Surya Paloh yang ikhlas menerima hasil Pilpres 2024, merupakan indikasi NasDem membuka peluang bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Surya Paloh, kata Andi, jelas sudah punya hitung-hitungan politik sebelum melempar pernyataan itu ke publik.
"Parpol menerima hasil pilpres, sebagai kalkulasi kepentingan pragmatik berupa jabatan dalam kabinet yang bisa diberikan oleh paslon pemenang sebagai imbal menerima hasil pilpres," kata Andi kepada wartawan, Kamis (21/3/2024).
Indikasi NasDem bakal meninggalkan Anies-Muhaimin memang sudah lama dibicarakan publik.
NasDem disebut-sebut bakal mendapat jatah dua kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran, setelah Surya Paloh bertemu Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Isu itu kembali menguat belakangan ini, setelah hak angket dugaan kecurangan pemilu terkesan mandek di DPR.
Macetnya usulan hak angket disebut-sebut karena NasDem tak antusias mendorong interpelasi.
Menurut Andi, perbedaan sikap partai pengusung dan capres-cawapres adalah hal lazim, sebab partai politik jelas memikirkan nasibnya secara jangka panjang.
Untuk itu, partai pengusung memang lebih mudah dibujuk pihak yang menang, sedangkan paslon capres-cawapres, kata Andi, memang agak sukar dibujuk, untuk itu mereka cenderung melakukan perlawanan.
"Paslon yang gagal dibujuk oleh pemenang akan melakukan perlawanan terhadap penyelenggaraan dan penetapan hasil pilpres karena merasa dicurangi," ulas Andi.
Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pilpres 2024 pada Rabu (20/3/2024) malam, Surya Paloh langsung memberikan pernyataan sikap.
Dia mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran yang menang telak di pilpres kali ini, dan mengaku dirinya bersama NasDem menerima hasil pemilu tersebut.
Namun, kurang dari 24 jam setelah pernyataan Surya Paloh, Anies-Muhaimin mengutus tim kuasa hukumnya untuk mendaftarkan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi(MK).
Tim kuasa hukum Anies-Muhaimin telah mendatangi MK sejak Kamis (21/3/2024) pagi, mereka membawa sejumlah dokumen saat mendatangi Gedung MK. (*)