PINUSI.COM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Marthinus Hukom mewakili Indonesia, dengan memberikan keynote intervention pada peringatan 10 tahun terbentuknya United Nation Guiding Principles (UNGP) alias panduan prinsip-prinsip PBB terkait Alternative Development, pada side event CND ke-67 di Wina, Austria.
Pada pertemuan yang diinisiasi oleh Thailand ini, Kepala BNN menyebut Alternative Development (AD) telah menjadi pendekatan holistik dalam mengatasi akar permasalahan narkotika jenis tanaman.
Dalam forum side event tersebut, ia juga menyampaikan pendekatan ini telah menjadi kebijakan yang diadopsi Indonesia, melalui Grand Design Alternative Development (GDAD) periode 2016-2025.
"GDAD memberikan uraian tujuan yang jelas dalam meningkatkan kesejahteraan sosio ekonomi masyarakat terdampak, mendorong keberlanjutan kehidupan, memperkuat ketahanan masyarakat, serta membina hubungan kemitraan dengan para pemangku kepentingan baik lokal maupun internasional," tutur Marthinus Hukom lewat keterangan tertulis yang diterima redaksi PINUSI.COM, Selasa (19/3/2024).
Sementara, Ghada Waly pada side event CND tersebut mengatakan, Alternative Development telah menjadi kunci dalam menghentikan kultivasi tanaman narkotika.
"Selama 25 tahun terakhir kita telah melihat potensi besar Alternative Development sebagai pilar kebijakan dalam mengurangi budidaya tanaman narkotika," kata Executive Director UNODC Ghada Waly.
Alternative Development, menurut Ghada, lebih dari sekadar peralihan tanaman.
"Akan tetapi ini merupakan pendekatan yang menyeluruh dan berkelanjutan, karena di dalamnya terdapat pemberdayaan perempuan, kolaborasi antara masayarakat, pemerintah, hingga sektor swasta, dan tentunya pemenuhan kebutuhan pangan," paparnya. (*)