PINUSI.COM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Marthinus Hukom membuka Pameran Indonesia dengan tema Unity in Diversity in Addressing Drug Challenges, dalam side event Pertemuan Commission on Narcotic Drugs (CND) sesi ke-67 di Wina, Austria.
Dalam kata sambutannya, Kepala BNN mengatakan, produk yang dipamerkan bukan sekadar barang biasa, namun merepresentasikan hasil intervensi program pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan oleh BNN di kawasan rawan narkoba.
BNN mewakili Indonesia dengan memamerkan hasil karya masyarakat binaan BNN, baik dari penyalahgunaan narkoba, mantan pecandu, maupun masyarakat yang tinggal di kawasan rawan narkoba tersebut.
Dan berdasarkan pernyataan dari BNN yang diterima PINUSI.COM, Rabu (20/3/2024), selain hasil kerajinan tangan, BNN juga membawa kopi Gayo Lues yang menjadi produk unggulan dari program Alternative Development yang dilakukan BNN kepada para mantan petani ganja di Aceh.
Dari kopi yang kini telah berhasil menembus pasar Eropa, BNN berhasil mengubah mantan petani ganja untuk beralih dari tanaman ilegal, menjadi tanaman produktif bernilai ekonomi tinggi, sehingga dapat menekan kultivasi ganja di Aceh.
Pada pameran tersebut, BNN juga memperkenalkan alat musik tradisional Indonesia, yaitu Sape dari Kalimantan Timur dan Sasando dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
Sesuai tema yang diusung dalam pameran, BNN meyakini persatuan dalam keberagaman merupakan hal yang sangat dibutuhkan, dalam menghadapi tantangan permasalahan narkoba di masa kini dan masa mendatang. (*)