PINUSI.COM - Menurut Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), harga beras baru turun Rp 200/kg. Penurunan harga beras telah mencapai Rp 2.000/kg, kata Billy Haryanto, Wakil Ketua Perpadi Jakarta.
"Sudah lebih dari Rp 200/kg (harga beras turun). Turunnya sudah Rp 1.000-2.000 untuk dua bulan ini," kata dia kepada detikcom, Jumat (22/3/2024).
Harga gabah kering panen (GKP) juga sudah turun di level Rp 6.500-6.800/kg. Dia memperkirakan harga beras akan turun lagi setelah panen raya berakhir.
Menurutnya, kondisi lahan padi saat ini banyak dilanda banjir akibat hujan, jadi penurunan tidak akan signifikan.
"Pasti turun (harga beras), cuma tidak bisa turun banyak karena banyak yang kena banjir. Sekarang untuk normalnya kita juga belum tahu, di angka berapa, kalau murah kasihan petani karena biaya produksi sudah mahal," terang dia.
Billy menyatakan bahwa harga beras memang sudah tidak dapat berada di bawah Rp 10.000/kg lagi, dan dia memperkirakan penurunan harga beras yang paling rendah akan mencapai Rp 12.000/kg.
"Yang jelas tahun ini harga beras tidak bisa lagi Rp 10.000. Menurut saya paling murah Rp 12.000/kg untuk tahun ini," pungkasnya.
Menurut Mokhamad Suyamto, Direktur Rantai Pasokan dan Pelayanan Publik Perum Bulog, harga GKP tingkat petani saat ini turun dari sebelumnya di atas Rp 8.000/kg menjadi Rp 7.000–7.200/kg.
Harga beras di penggilingan juga disebut telah terkoreksi seiring dengan penurunan harga gabah. Suyamto berpendapat bahwa harga beras akan berangsur turun.
Harga beras di pasaran telah sedikit turun, menurut pemantauan Bulog, tetapi penurunan hanya sekitar Rp 100-200/kg.
"Kami memantau memang sudah terjadi penurunan memang belum signifikan masih sekitar Rp 100 sampai Rp 200/kg," pungkasnya.(*)