PINUSI.COM - Mahfud MD, mantan calon wakil presiden di Pilpres 2024, menilai kondisi politik Tanah Air sudah mulai tak sehat dalam beberapa waktu belakangan.
Salah satu yang disorot Mahfud adalah bagi-bagi jabatan di kabinet.
Eks Menko Polhukam itu mengatakan, praktik bagi-bagi jabatan ini yang membuat jumlah menteri selalu bertambah setiap ada pergantian kekuasaan.
Hal ini, kata Mahfud, berdampak ke berbagai hal, termasuk ke anggaran negara.
Bagi Mahfud, kebiasaan bagi-bagi jabatan sangat tidak baik.
"Nanti setiap ada pemilu, jabatan-jabatan setingkat menteri bertambah, itu lima kali pemilu sudah."
"Negara ini sudah banyak sekali menterinya," ujarnya di Rumah Pemenangan Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024) malam.
Menurut Mahfud, cara berpolitik yang sehat adalah yang tak mengenal bagi-bagi jabatan, apalagi pihak yang menang selalu berupaya merangkul kawan sebanyak-banyaknya dengan iming-iming jabatan.
Bagi Mahfud, pihak yang menang seharusnya siap memimpin negara ini dan bekerja profesional, tanpa harus berpikir membagi-bagi jabatan ke pihak lain, demi mengamankan masa kepemimpinan mereka.
"Seharusnya tidak sampai ke situ politik itu."
"Ya sudahlah menang ya menang."
"Lakukan sesuai dengan kembali ke yang profesional," katanya.
Mahfud mengatakan, politik bagi-bagi jabatan cenderung membuat kinerja pemerintah menjadi tidak efektif.
Untuk itu, dia mengajak seluruh masyarakat terlibat aktif mengawasi jalannya roda pemerintahan.
"Saya akan mengawal di bidang hukum."
"Pengadilan tentu saja karena berhukum itu ada di pembuatan hukum, kerja sehari-hari pemerintahan dan ada di pengadilan."
"Nah, sekarang ini yang harus kita tata semua agar negara ini selamat," paparnya. (*)