PINUSI.COM - Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis mengatakan, langkah Anies Baswedan bergabung ke kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sangat berat, kendati dua partai pengusungnya pada Pilpres 2024, sudah terlebih dahulu menyeberang ke sana.
Kedua partai pengusung itu adalah NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hasbil mengatakan, Anies bakal menanggung konsekuensi yang tak ringan jika memilih mengikuti langkah NasDem dan PKB ke kubu Prabowo-Gibran.
Pendukungnya diprediksi bakal marah besar dan meninggalkan dirinya.
Sehingga, karier politik Anies juga bakal terancam, dan sukar menggalang dukungan lagi setelah ditinggal para loyalisnya.
"Jika Anies bergabung di kabinet Prabowo, maka pendukungnya akan murka."
"Lalu akan mencari tokoh baru yang ideal bagi mereka. Begitu terus alurnya," ulas Hasbi lewat keterangan tertulis, Selasa (7/5/2024).
Hasbi mengatakan, alur politik yang dipakai para loyalis Anies Baswedan itu juga kerap salah sasaran.
Sebab, mereka mencari tokoh-tokoh lain untuk didukung, sebagai pelampiasan kekecewaan setelah merasa dikhianati.
Imbasnya, tokoh-tokoh yang mereka dukung di berbagai perhelatan politik kerap takluk dari pasangan lain, karena ketidaksolidan dan keterbelahan.
Jika cara berpolitik seperti ini terus dipraktikan, Hasbi meyakini kelompok ini bahkan tak mampu berbicara banyak di setiap gelaran politik.
"Saya semakin yakin, yang mereka dukung, selalu sulit menang di ajang pilpres, karena mereka selalu menganggap langkah politik mereka sudah tepat, padahal strateginya Big No," paparnya.
Anies Baswedan belum mengutarakan langkah politiknya, setelah takluk di Pilpres 2024.
Namun, banyak pihak berspekulasi eks Gubernur DKI Jakarta itu bakal berlabuh di kubu Prabowo-Gibran, mengingat dua dari tiga parpol pengusungnya sudah terlebih dahulu menyatakan bergabung dengan Prabowo-Gibran.
Di sisi lain, presiden terpilih Prabowo Subianto ingin merangkul semua rivalnya di pilpres, untuk bergabung bersamanya.
Prabowo sedang berusaha mendekati PKS yang juga menjadi parpol pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, serta PDIP, selaku pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. (*)