PINUSI.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai, Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, bisa saja merapat ke gerbong Prabowo Subianto sebagai pendukung pemerintah.
Namun, Megawati, kata Refly, akan memberi syarat tertentu.
Menurutnya, syarat paling pokok yang tak bisa ditawar adalah mendepak Presiden Joko Widodo dari gerbong Prabowo.
Menurut Refly, hubungan personal dan kedekatan secara politik antara Megawati dan Prabowo sama sekali tak ada masalah.
Sebaliknya, keberadaan Jokowi di gerbong Prabowo justru dinilai sebagai penghambat bersatunya kedua tokoh ini.
"Karena itu ya tidak mungkin Megawati mau digabungkan dengan Jokowi oleh Prabowo di Presidential Club misalnya."
"Sehingga apa yang akan Mega katakan, “kami akan dukung Prabowo asal Jokowi dicoret,” sederhana," ulas Refly Harun, dikutip dari saluran YouTube-nya, Kamis (29/4/2024).
Refly mengatakan, hubungan Megawati dan Prabowo sekarang sama seperti hubungan Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mereka akur dan baik-baik saja, namun di antara mereka ada yang merintangi keinginan mereka untuk bersatu.
"Itu kan sama dengan hubungan antara Megawati dan SBY."
"Jokowi tidak bisa merekrut SBY ke dalam pemerintahannya, karena Megawati melarang, tapi ketika hubungan Jokowi dengan Megawati renggang, masuk iya kan Demokrat, jadi itulah politik," tuturnya.
PDIP sampai sekarang belum mengumumkan sikap politiknya di pemerintahan Prabowo.
Alih-alih berterus terang untuk beroposi atau koalisi, Megawati selaku ketua umum justru bermain politik tarik ulur.
Politik tarik ulur Megawati terlihat sangat kentara lewat pidatonya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-V PDIP yang berlangsung di Ancol, Jakarta Utara, beberapa hari lalu.
"Kalau menit ini saya ngomong, kan harus dihitung secara politik loh."
"Enak aja, ini pasti wartawan yang ditunggu iki, sikap dari Rakernas,"
"Rakernas akan menentukan sikap blabla, aku sambil sarapan."
":Aku bilang, enak aja, iya dong, gue mainin dulu dong," ucap Megawati, disambut tawa ribuan kader PDIP yang memenuhi Beach City International Stadium, Jakarta. (*)