PINUSI.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, ada ribuan kejadian bencana alam yang terjadi pada 2019 hingga 2023.
Ia menyebut, salah satu penyebab maraknya bencana alam adalah perubahan iklim yang signifikan.
"Jakarta sudah ada peningkatan intensitas bencana akibat perubahan iklim."
"Selama periode 2019-2023 tercatat sebanyak 5.170 peristiwa bencana melanda Kota Jakarta," ucapnya, saat membuka acara Crisis Management Conference 2024 bertajuk 'Strengthening Disaster Resilience in a Global City,' di The Langham Ballroom, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2024).
Namun ia mengatakan, angka tersebut lebih sedikit dibandingkan Jawa Barat.
"Namun masih kalah dengan Provinsi Jawa Barat."
"Pak Bey selama menjabat beliau selalu sibuk dengan bencana bencana alam, Sukabumi, Cianjur," ungkapnya
Menurutnya, Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian 7 meter di atas permukaan laut, yang dikelilingi laut Jawa, dan dilalui oleh 13 sungai.
Wilayah pesisir utara Jakarta berada di bawah permukaan laut, sehingga rentan terhadap banjir akibat pasang laut dan hujan ekstrem.
"Dan selain itu letak Jakarta berada di Delta dan jalur cincin api pasifik, meningkatkan lebih tinggi risiko terhadap bencana alam seperti banjir dan gempa bumi," ulasnya. (*)